Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menulis sebagai Personal Branding: Membangun Citra Tanpa Terasa Sok Branding

19 Juni 2025   07:29 Diperbarui: 19 Juni 2025   07:29 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi personal branding. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Seri 8 dari 10 seri "Menulis Agar Dibaca"

Istilah personal branding sering kali terdengar megah, seperti jargon motivator atau materi pelatihan karier. Tapi sebenarnya, tanpa sadar, kita semua sedang melakukannya. Setiap tulisan yang kita bagikan, setiap opini yang kita suarakan, adalah bentuk kecil dari cara kita memperkenalkan siapa diri kita di dunia digital.

Menulis, dengan kata lain, adalah cara halus dan alami membangun citra diri. Bukan citra palsu, bukan kemasan kosong. Tapi citra yang muncul dari konsistensi gagasan, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang kita pilih untuk kita suarakan.

Dan bagian terbaiknya? Kamu tidak perlu menjadi selebgram atau influencer untuk bisa melakukan ini.

Tulisan Adalah Cermin Diri

Bayangkan seseorang yang rutin menulis tentang pendidikan kritis, literasi anak, dan pengalaman mengajar. Lalu bandingkan dengan orang yang rajin menulis tentang produktivitas, teknologi, dan self-improvement. Keduanya belum tentu menyebut dirinya "pakar", tapi lewat tulisan-tulisan itu, orang mulai mengenali mereka---topik yang mereka kuasai, sudut pandang yang mereka pegang, dan sikap yang mereka bawa.

Inilah inti dari personal branding berbasis tulisan: membiarkan orang mengenal kita bukan dari gelar, jabatan, atau logo---tetapi dari isi pikiran yang kita sampaikan secara konsisten.

Tips Menulis untuk Personal Branding yang Natural

1. Tentukan Tema Kunci yang Ingin Kamu Wakili

Kamu tidak harus membatasi diri pada satu topik saja. Tapi ada baiknya memilih 2--3 payung tema besar yang ingin kamu bangun sebagai "identitas naratif". Misalnya:

  • Pendidikan kritis dan kreativitas belajar
  • Gaya hidup digital sehat
  • Pemikiran budaya dan sosial

Dengan begitu, pembaca akan mengenal kamu sebagai "orang yang sering nulis soal itu". Konsistensi tema akan menciptakan asosiasi yang kuat.

2. Tunjukkan Nilai, Bukan Hanya Informasi

Menulis bukan hanya soal memberi tahu. Tapi juga soal menunjukkan nilai apa yang kamu perjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun