Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Dugaan Settingan dan Fenomena Konten Palsu

25 Maret 2025   06:30 Diperbarui: 25 Maret 2025   06:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Palembang Ratu Dewa. (Sumber: Dokumentasi Kominfo Palembang)

Internet kembali dibuat geger oleh sebuah video viral: seorang YouTuber dan kreator konten, Willie Salim, membuat video masak rendang 100 kilogram di Palembang, lalu mengklaim makanan tersebut "hilang" secara misterius. Video itu langsung menuai perhatian luas, baik dari warganet maupun tokoh masyarakat. Namun tak lama kemudian, muncul dugaan bahwa konten ini bukan dokumentasi peristiwa nyata, melainkan hasil rekayasa atau settingan.

Dugaan ini masih simpang siur. Hingga kini belum ada bukti kuat bahwa video tersebut sepenuhnya direkayasa. Meski demikian, respons masyarakat yang mencuat menunjukkan satu hal penting: publik semakin peka terhadap konten yang terindikasi tidak jujur. Banyak pihak merasa geram karena konten itu dianggap menyudutkan warga Palembang, seolah-olah mereka dengan rakus mengambil rendang secara membabi buta.

Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan settingan tersebut, satu hal yang tak bisa dibantah adalah bahwa fenomena konten palsu bukanlah hal baru di dunia digital. Kita telah berkali-kali menyaksikan bagaimana kreator konten di berbagai negara memainkan emosi publik dengan cerita yang ternyata rekayasa belaka. Dan sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan popularitas dan keuntungan besar sebelum akhirnya ketahuan.

Mari kita tengok beberapa nama yang pernah menjadi sorotan karena kontennya yang diduga atau terbukti tidak autentik:

1. JayStation (Kanada)
YouTuber kontroversial ini sempat menghebohkan publik karena membuat video yang mengklaim bisa "berkomunikasi" dengan arwah selebriti yang baru meninggal. Puncak kontroversinya terjadi ketika dia memalsukan kabar kematian pacarnya untuk konten. Setelah pengakuan itu muncul, ia menerima kecaman besar dan channel-nya pun ditutup oleh YouTube.

2. Stokes Twins (Amerika Serikat)
Dua YouTuber kembar ini berpura-pura melakukan perampokan bank dalam sebuah video prank. Mereka bahkan memanggil taksi online sebagai "mobil kabur". Tindakan sembrono ini menyebabkan polisi turun tangan dan mereka akhirnya didakwa secara hukum. Semuanya demi konten.

3. Sam Pepper (Inggris)
Dalam salah satu video paling kontroversialnya, Sam berpura-pura menculik dan membunuh teman dekatnya, hanya untuk melihat reaksinya. Video ini menuai amarah publik dan dianggap melampaui batas moral.

4. FouseyTube (AS)
Awalnya dipuja karena video sosial eksperimennya, FouseyTube kemudian mengakui bahwa banyak kontennya direkayasa dengan aktor bayaran. Kepercayaan penonton pun runtuh, dan karier digitalnya terguncang.

5. Morgz (Inggris)
Morgz dikenal dengan gaya konten yang sensasional dan berlebihan. Banyak penontonnya---terutama yang lebih dewasa---menuduh bahwa semua prank dan tantangannya sudah diatur dan tidak autentik.

Semua contoh ini menunjukkan pola yang sama: konten yang dibuat demi viralitas, tanpa mempertimbangkan dampak etis dan sosial. Yang lebih mengkhawatirkan, publik kadang menikmati konten-konten tersebut, hingga para kreator merasa "halal" saja memanipulasi realitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun