Setiap lokasi ini tidak hanya menyediakan ruang hijau yang luas untuk beribadah dan bersantai, tapi juga keindahan alam yang bisa membuat hati menjadi lebih tenang dan bersih, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Menyelami Kekayaan Budaya dan Kuliner Malang
Selain keindahan alamnya, Kota Malang juga kaya akan budaya dan kuliner yang menjadi daya tarik tersendiri untuk aktivitas ngabuburit.Â
Menjelajahi kawasan kota tua dengan arsitektur kolonial, mengunjungi museum, atau berkeliling di pasar tradisional, menjadi cara unik untuk mempelajari sejarah dan budaya lokal.Â
Hal ini sejalan dengan hadits yang mengatakan, "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim).Â
Mencari ilmu tentang sejarah dan kebudayaan juga merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dengan mempelajari ciptaan-Nya, kita semakin mengagumi kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Ngabuburit di Malang tidak lengkap tanpa menyicipi kuliner khasnya. Berbagai sajian lokal, mulai dari bakso malang, rawon, hingga es campur, menjadi penutup sempurna saat azan maghrib berkumandang.Â
Dalam Islam, makanan tidak hanya sekedar pengisi perut, tapi juga sarana untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan kepada kita.Â
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian makan makanan, maka hendaklah ia mengucapkan, 'Bismillah'. Jika ia lupa mengucapkannya di awal, maka hendaklah ia mengucapkan, 'Bismillah fi awwalihi wa akhirihi' (Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya)." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).Â
Momen berbuka puasa menjadi kesempatan untuk mengingat dan bersyukur kepada Allah atas segala rezeki yang telah diberikan.