Mohon tunggu...
Syaheed Abduh
Syaheed Abduh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

takwa di atas segalanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"English is Just A Practice"

31 Maret 2021   20:56 Diperbarui: 31 Maret 2021   21:16 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://koranntb.com/

Pembelajarannya tak terlalu padat, baik dari segi materi dan waktu, bahkan bisa dikatakan kami lebih bersenang senang dalam belajar dibanding duduk kaku menunggu lonceng istirahat menyambut seperti halnya yang aku lakukan di hari hari sekolahku. Namun hasil pembelajaran di tempat kursusku itu tidak bisa dibilang sedikit, aku bahkan tak pernah berfikir ternyata Bahasa Inggris ialah Bahasa yang tak terlalu susah untuk dipahami. 

Di tempat itu kami diajarakan mulai dari vocabulary, grammar, sampai pada tahap speakingnya. Masalahnya bukan pada siapa yang mengajarkan, tapi penataan materi pembelajaran yang mesti diperhatikan. 

Di sekolah sekolah umum materi Bahasa Inggris yang diajarkan para guru harus sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh pemerintah, ya pemerintah yang bahkan kebanyakan dari mereka belum pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi guru berdiri didepan kelas dan mengajarkan para murid disekolah.

 Hal itu menjadikan materi yang diajarkan di sekolah masih terlalu mentah bahkan sulit dicerna oleh sebagian banyak pelajar, berbeda dengan halnya yang kami pelajari di tempat kursus itu, dimana para tutor mengajarkan dari yang paling dasar lalu berangsur angsur ketingkatan setelahnya. 

Sehingga tidak ada kosa kata atau kalimat yang asing yang kami dapati kecuali telah kami pelajari sebelumnya, dan hal ini tidak akan kita jumpai disekolah sekolah pada umumnya.

Tentu saja dalam menuntut ilmu juga diperlukan tata krama dan akhlak. Dan uniknya di tempat kami itu, para tutor dan bahkan lingkungan belajar sudah ditata sebaik mungkin. Jika kita mengunjungi daerah Pare Jawa timur, Kita akan mendapati puluhan bahkan ratusan tempat kursus Bahasa asing, Namun tidak banyak yang seperti tempat kursus kami saat itu, dimana direkturnya menyediakan pakaian khusus untuk para tutor dan kawasan tanpa rokok hingga anjuran dalam berpakaian sopan bagi para pelajar. 

Uniknya lagi di tempat itu setiap menjelang waktu subuh kami dibangunkan untuk melaksanakan shalat malam, dan menurutku inilah salah satu rahasia mengapa belajar ditempat itu serasa lebih berkah dan ilmunya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sebenarnya 2 tahun setelah itu aku sekali lagi mengikuti program kursus sebulan itu ketika ake beranjak ke bangku kelas 12 SMA, jadi total waktu pembelajaranku di Pare itu hanya dua bulan saja. 

Dan hasilnya aku sudah bisa berbahasa Inggris cukup fasih, membaca artikel berbahasa Inggris, sampai berbicara atau berkomunikasi dengan orang asing. Tentu saja tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan membaca meme berbahasa inggris hingga tertawa, bukan hanya karena unsur jokesnya tapi kesanggupan memahaminya ialah hal yang lebih memuaskan. 

Dan jika dipersentasekan, kemampuan berbahasa inggrisku kudapati 80% dari pembelajaran di Pare selama 2 bulan dan 10% aku dapati di bangku sekolah selama kurang lebih 12 tahun lamanya dan 10% lagi aku dapatka n dari pembelajaran mandiri.

Maka menurutku sebenarnya pembelajaran itu bukan dari segi materinya saja, tapi harus dibarengi juga dengan lingkungan yang mendukung, dan rasa cinta akan ilmu itu. 

Aku tidak menyalahkan akan adanya mata pelajaran matematika disekolah, namun apa gunanya ketika seorang murid duduk berjam jam didalam kelas dan disisi lain ada guru yang berusaha bagaimana bisa mengejar materi yang harus diajarkan sesuai kurikulum tidak peduli apakah muridnya paham atau tidak, maka tak heran bila para murid jika ditanya apakah sudah faham pasti akan menjawab “ya kami sudah faham”. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun