Mohon tunggu...
Syaheed Abduh
Syaheed Abduh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

takwa di atas segalanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Our Dilemma

29 Maret 2021   23:56 Diperbarui: 30 Maret 2021   00:48 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Tulisan ini terinspirasi dari film The Social Dilemma

konsekuensi

Di saat semua alat ini di rilis baik itu google, facebook, twitter dan lain-lain, tidak ada yang berniat buruk atau jahat, semua pihak berniat baik dan positif saat pembuatannya. Namun semua niat baik pasti ada konsekuensinya. Setiap koin pasti memiliki dua sisi. Kenyataan setelah semua alat ini di rilis ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Pembuat twitter tidak menduga adanya konsekuensi ini saat membuat twitter 12 tahun lalu.

  • Sebuah penelitian mengungkapkan kaitan antara kesehatan mental dan penggunaan media sosial
  • Berita palsu menjadi lebih maju dan menyebar enam kali lebih cepat daripada kebenaran yang menyebabkan kekacauan di seluruh  dunia
  • Adanya serangan siber dimana-mana
  • Ahli bedah plastik menamai sindrom baru untuk prosedur kosmetik yang menjadi sangat populer dikalangan remaja yang ingin operasi agar mirip dengan foto berfilter mereka dismorfia snapchat

Adanya teknologi ini telah merusak struktur sosial serta tatanan kehidupan dan cara kerja masyarakat.

“Tidak ada hal besar yang memasuki kehidupan manusia tanpa kutukan” (sophokles)

Apa salah industri teknologi saat ini?

Setiap perusahaan teknologi seperti google, youtube, facebook berbisnis dengan menjual penggunanya (user) sedangkan costumer atau pembelinya adalah pengiklan. Kita Cuma berpikir bahwa google adalah mesin pencari apa saja, dan facebook adalah alat untuk mencari teman. tapi sebenarnya mereka sedang bersaing memikat perhatian kita .

selama apa kita habiskan waktu karenanya?

sebanyak apa kita berikan hidup kita padanya?.

Ada banyak layanan di internet yang kita anggap itu gratis, tapi sebenarnya itu tidak gratis. Semua itu dibayar oleh pengiklan. Mereka membayar untuk menampilkan iklan itu kepada kita (pengguna/user). (Perhatian) kita adalah produk yang dijual perusahaan ke pengiklan.

Semua yang kita lakukan di internet diawasi, dilacak, dan diukur. Setiap yang kita lakukan dipantau dan direkam setiap harinya. Apa yang kita lihat dan berapa lama kita melihatnya. Yang kemudian semua data itu dimasukkan ke dalam satu sistem yang akan melakukan prediksi dan manipulasi setiap tindakan, emosi dan kepribadian kita. Semakin baik prediksinya maka pengiklan akan semakin tertarik untuk menaruh iklannya yang akhirnya perusahaan mendapatkan keuntungan dari setiap iklan yang dibayar oleh pengiklan untuk dipasang. Dan produknya adalah setiap perubahan prilaku, persepsi, cara berpikir dan jati diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun