Mohon tunggu...
Syafrudin Budiman SIP
Syafrudin Budiman SIP Mohon Tunggu... Administrasi - Saya aktivis pejuang yg sering turun ke jalan untuk demo menyuarakan aspirasibrakyat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Aktivis Politik di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagasan dan Tujuan Relawan BP Dukung Gus Ipul-Mbak Puti

2 April 2018   12:32 Diperbarui: 2 April 2018   12:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syafrudin Budiman SIP (kanan) Ketua Barisan Pembaharuan (BP) bersama Inisiator berdirinya Barisan Pembaharuan Bapak Jaya (tengah) dan Jefry Apriyandi (kiri) aktivis Barisan Pembaharuan (BP) Bidang komunikasi sosial media di Garden Palace Hotel Surabaya, 23 Maret 2018. Dok.pribadi

1). Latar Belakang Berdirinya Barisan Pembaharuan (BP)

 Dalam penyusunan visi dan misi pemenangkan Calon Gubernur Jatim dan Calon Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf dan Hj, Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul dan Mbak Puti) memiliki paradigma berpikir yang sangat bagus. Yaitu, mempertahankan keberhasilan yang sudah diperoleh dan mencari terobosan baru untuk perbaikan yang lebih maksimal. Dalam kaidah fiqiyahnya disebut 'Al-Muhafadotu Alal Qodimis Sholik Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah'. Ini sebuah paradigma yang kemudian diangkat menjadi visi, ini paradigma luar biasa menghargai seluruh prestasi dan mengembangkan seluruh potensi yang belum tersentuh.

Sehingga paradigma itu diaplikasikan melalui penyusunan visi, misi, program kerja dan 33 janji kerja yang telah melalui kajian dan pertimbangan yang sangat matang dan nantinya bisa langsung diaplikasikan. Visi, misi, program dan janji kerja itu tidak hanya asbun (asal bunyi), semuanya sudah dikalkulasi oleh Gus Ipul dan Mbak Puti.

Lima misi utama Gus Ipul-Mbak Puti sudah diluncurkan. Diantaranya, Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan), Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura), Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera), Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan) dan Madin Plus Berkelanjutan.

Dik Dilan bakal mengembalikan lagi pendidikan gratis untuk masyarakat Jawa Timur. Setelah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengembalikan lagi kewenangan terhadap SMA/SMK negeri kepada pemprov, sejumlah daerah yang menggratiskan pendidikan hingga tingkat menengah atas tak bisa melakukannya lagi.

Dengan Dik Dilan, Gus Ipul akan kembali menggratiskan SMA/SMK negeri. Komitmen pendidikan tak hanya diwujudkan pada sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta. Sekolah-sekolah swasta yang setingkat dengan SMA akan diberikan subsidi. Pemprov Jatim mengalokasikan dana untuk meng-cover seluruh operasional SMA/SMK tanpa dibebankan ke peserta didik dengan alokasi Rp 1,4 triliun.

Komponen yang akan ditanggung mencakup biaya operasional dan SPP yang dihitung per siswa. "Untuk siswa dari keluarga miskin, kita akan memberikan beasiswa yang digunakan untuk biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku dan alat penunjang kecakapan khusus. Besaran dana akan disesuaikan untuk masing-masing daerah," kata Gus Ipul.

Selain itu, ada Satria Madura (Rp 1 Triliun untuk Akselerasi Pembangunan Madura). Selama ini kita selalu memunggungi Pulau Madura. Daerah dengan julukan pulau garam itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah, kemiskinan masih tinggi, infrastruktur kurang memadai, dan akses terhadap layanan kesehatan yang masih berada dibawa rata-rata.

Program ini akan memberikan anggaran tambahan sebesar Rp 1 triliun per tahun yang dibagi secara proporsional untuk 4 kabupaten yang ada. Anggaran ini akan menambah anggaran lain yang selama ini sudah diberikan. "Fokus pemanfaatannya adalah akselerasi pembangunan infrastruktur, investasi bidang ekonomi dan peningkatan aksesibilitas pada layanan pendidikan dan kesehatan," pungkas Gus Ipul.

Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jatim Drs H Saifullah Yusuf juga memasukkan program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) dalam visi misi pembangunan Jatim ke depan. Sebab, program ini dianggap sangat efektif dalam mengurangi kemiskinan di Jatim.

Program Jalin Matra menyasar 1.061 desa seluruh Jatim. Sebanyak 2.252 pendamping pun dilibatkan untuk mengawal program lanjutan dari Jalin Kesra itu. Para pendamping itu direkrut khusus untuk mendampingi 23.880 Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) dan 7.720 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di lokasi sasaran program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun