Mohon tunggu...
Syafira Yustitia Ardhina
Syafira Yustitia Ardhina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

SV IPB'58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 Melonjak

30 Juli 2021   23:03 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada saat ini Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah kasus COVID-19 yang melonjak. Virus ini semakin hari semakin bertambah. Sehingga semakin bertambahnya pasien yang terpapar virus corona. Bahkan, ada pasien yang meninggal dunia yang disebabkan oleh virus corona dan ada juga pasien yang terkena virus corona lalu dapat dinyatakan sembuh. Hingga saat ini COVID-19 di Indonesia telah berlangsung lebih dari satu tahun.

COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019. Penyakit virus corona atau lebih dikenal dengan COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Virus ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru, hingga kematian. Virus corona dapat bermutasi secara terus-menerus. Bahkan, adanya varian-varian baru, misalnya varian Delta.

Varian Delta atau B.1.617.2 disebabkan oleh virus corona yang telah bermutasi. Munculnya varian Delta ini pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Tersebarnya varian Delta membuat kasus COVID-19 di Indonesia melonjak hingga di berbagai belahan dunia. Selain varian Delta ada beberapa varian lain yang bermutasi dari virus corona misalnya varian Alfa, Beta, Gamma, dan Lamda. Gejala varian Delta dapat menyerang pada anak-anak dan usia 40 tahun ke atas.

Virus corona ini menular dan menyebar sangat cepat hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Sehingga WHO menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. 

Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah virus corona. Di Indonesia pada tahun 2020 melakukan pencegahan tersebut dengan diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Kemudian pada tahun 2021 kebijakan  tersebut diganti menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan mulainya program vaksinasi COVID-19. Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, kebijakan tersebut diharapkan dapat memutuskan mata rantai COVID-19. Namun, keadaan kasus COVID-19 belum juga terkendali dan pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM.

Penyebaran dan penularan virus terus menyerang penduduk di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Masyarakat tetap perlu waspada agar tidak terjangkit virus corona. Dengan begitu kita dapat menerapkan protokol kesehatan gerakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sedangkan untuk gerakan 5M sebagai pelengkap dari gerakan 3M yaitu menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Dengan menerapkan protokol dapat mencegah paparan virus corona.

Pada masa pandemi ini kita harus menjaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan sekitar kita. Diharapkan penyebaran dan penularan COVID-19 di Indonesia dapat menurun. Mematuhi protokol bukanlah suatu kebiasaan bagi kita semua, jika tidak ingin terkena virus maka patuhi protokol kesehatan dan jangan lupa saling mengingatkan satu sama lain untuk mencegah COVID-19, agar pandemi ini segera berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun