Mohon tunggu...
Syafira Nabila Hikmah
Syafira Nabila Hikmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Airlangga

Mahasiswa Angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trypanophobia Saat Donor Darah

26 Mei 2024   08:10 Diperbarui: 2 Juni 2024   18:20 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Syafira Nabila Hikmah (Ilustrasi Gambar)

Trypanophobia berasal dari Bahasa Yunani, trypano berarti menusuk dan phobia ketakutan. Kondisi umum ditandai dengan penderita menghindari atau keengganan secara ekstrem pada fobia jarum suntik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup di lingkungan medis, seperti pemberian vaksinasi, donor darah, injeksi cairan infus, dan lain sebagainya. 

Penyebab pasti trypanophobia belum sepenuhnya ditafsirkan, beberapa faktor diantaranya :

  • Pengalaman Negatif
    Traumatis atau kejadian tidak menyenangkan dengan jarum suntik itu menyakitkan dan  prosedur medis dapat menyebabkan gangguan trypanophobia selama masa anak-anak bertahan hingga dewasa.
  • Faktor Genetik
    Kondisi ini dapat diturunkan dari riwayat fobia di dalam keluarga.
  • Perubahan Kimiawi Otak
    Terutama pada neurotransmitter serotonin, berkontribusi pada perkembangan trypanophobia.
  • Fobia pada Masa Kecil

Menurut survei prevalensi, yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing (JAN) ketidakpatuhan karena takut terhadap jarum suntik pada anak-anak diperkirakan 24% orang dewasa dan 63% anak-anak dan remaja.

Perlu diketahui gejala yang dialami trypanophobia muncul ketika seseorang melihat jarum atau diberitahu bahwa mereka harus menjalani prosedur medis. Namun, masing-masing orang mungkin mengalami berbeda pada aspek tertentu dan bisa melemahkan meliputi :

  • Gejala fisik mengalami serangan panik, pusing, mual, muntah, tubuh gemetar, tekanan darah meningkat, detak jantung berdebar lebih cepat, hingga hilang kesadaran.
  • Gejala psikologis berupa kesulitan tidur, kecemasan dan ketakutan berlebih dan menghindari atau melarikan diri dari situasi perawatan supaya tidak dilakukan.

Diagnosis trypanophobia biasanya melibatkan profesional kesehatan meminta mereka untuk menjelaskan tingkat keparahan yang dialami pada kondisi tersebut dengan memenuhi kriteria gejala seperti rasa takut, cemas, menghindari pada saat melihat dan mengganggu mendapatkan tindakan medis. Beberapa jenis pilihan pengobatan diantaranya : 

1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT), membantu individu mengubah pikiran dan perilaku negatif.


2. Mempraktikkan teknik relaksasi seperti latihan pernafasan dalam, relaksasi otot progresif mengelola kecemasan mereka.

3. Paparan secara bertahap mengekspos diri pada objek atau situasi yang ditakuti, dalam hal ini jarum suntik membantu individu mengatasi fobianya.

Adapun strategi mengatasi pencegahan bagi penderita, misal berfokus pada saat donor darah yaitu memahami proses yang terlibat dan memiliki pendamping untuk kesehatan dan kesejahteraan. Berdasarkan pengalaman pribadi, pertama kali melakukan donor darah yang diselenggarakan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia berlokasi di Universitas Airlangga pada 20 September 2023. 

Awalnya, saya belum pernah melakukan ini sebelumnya, melihat jarum suntik cukup besar membuat gelisah dan takut, sehingga ketika selesai pandangan gelap dan lemas kemudian diberikan air gula untuk menyediakan energi. Kegiatan donor darah adalah proses menyumbangkan darah bertujuan untuk transfusi darah dari seseorang yang sehat serta memenuhi persyaratan ke orang membutuhkan secara sukarela, kemudian disimpan di bank darah sebagai stok.

Menurut standar World Health Organization (WHO), setiap negara minimal 2% memiliki persediaan darah dari jumlah penduduknya atau idealnya sekitar 5,5 juta per tahun tersedia di UDD PMI maupun UTDRS. Namun, ketersediaan darah saat ini pada 25 Mei 2024 sebanyak 2.332. Oleh karena itu, perlu bagi kita semua untuk mendukung penyelamatan nyawa melalui tindakan sederhana yaitu menyumbangkan darah. Syarat pendonor sebagai berikut :

  • Sehat jasmani dan rohani
  • Telah berumur 17 tahun ke atas
  • Berat badan minimal di atas 45 kg
  • Tekanan darah sistolik: 90 - 160 mmHg
  • Tekanan darah diastolik: 60 - 100 mmHg
  • Nadi 60-100x per menit secara teratur
  • Kadar hemoglobin 12.5 g/dl hingga 17 g/dl
  • Telah sarapan atau makan sebelum pengambilan darah
  • Tidak sedang mengkonsumsi obat selama 5 hari terakhir
  • Tidak sedang haid, hamil, menyusui
  • Tidak mengkonsumsi alkohol atau narkotika
  • Tidak mengidap penyakit jantung, hati, ginjal, paru-paru, kencing manis, penyakit darah, gangguan pembekuan darah, epilepsi, kanker, dan penyakit kulit
  • Minimal telah lewat 2 bulan semenjak donor darah terakhir
  • Membawa kartu identitas (KTP/SIM/Kartu Pelajar/Karmas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun