Dari sisi sosial, pembebasan ini menimbulkan harapan baru bagi keluarga yang selama bertahun-tahun hidup dalam kehilangan. Namun, ada trauma yang panjang. Para mantan tahanan kembali ke masyarakat yang hancur oleh perang, kehilangan pekerjaan, dan mengalami dampak psikologis berat. Tanpa pemulihan dan jaminan hak asasi, kebebasan mereka masih semu --- sekadar berpindah dari penjara berdinding beton ke "penjara terbuka" bernama pendudukan.
Ke depan, komitmen Israel untuk benar-benar mengakhiri pendudukannya akan menjadi ujian moral di mata dunia. Selama struktur ketidakadilan itu belum dihapus, tangisan bahagia para keluarga di Ramallah hanya akan menjadi catatan sementara dalam sejarah panjang perjuangan Palestina. Dunia boleh bersorak atas gencatan senjata, tapi rakyat Palestina tahu: kebebasan sejati belum benar-benar mereka rasakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI