Dengan demikian, kontribusi Islam terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara akan terasa nyata ketika umatnya mampu menampilkan nilai-nilai inti secara kontekstual, inklusif, dan transformatif. Reaktualisasi bukan sekadar proyek wacana, melainkan tanggung jawab moral dan historis untuk menjadikan Islam sebagai cahaya peradaban di tengah tantangan zaman.
Dalam kerangka itulah, demokrasi substantif dapat menjadi wadah paling menjanjikan bagi pengamalan nilai-nilai Islam yang adil dan beradab. Sebagaimana dikatakan Fazlur Rahman, “Islam cannot live in the past—it has to face the future.” Maka tugas kita bersama adalah memastikan bahwa masa depan Islam tidak hanya hidup, tetapi juga menjadi lentera bagi kemanusiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI