Mohon tunggu...
Achmad Syamsudin
Achmad Syamsudin Mohon Tunggu... -

Apa yang Anda perbuat hari ini, menentukan nasib Anda di masa yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hati-hati Propaganda Asing

11 Maret 2011   17:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pemberitaan  tentang penyalahgunaan kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh harian terbitan Australia, The Age, (11/3/2011) sebaiknya jangan terlalu ditanggapi sebelum ada bukti yang nyata. Walau pun, seakan-akan AS melarang bahkan ingin membekukan situs Wikileaks, namun bukan tidak mungkin wikileaks itu sendiri didanai oleh AS dan sekutu-sekutunya untuk menyerang negara yang dianggap musuh atau berpotensi untuk menjadi musuh. Sepertinya susah untuk dipercaya, bahwa Amerika yang notabene punya Dinas Rahasia tercanggih di dunia membiarkan begitu saja kawat wikileaks tersebar ke se antero penjuru dunia khususnya Indonesia. Rupanya AS ingin menegaskan siapa pendukungnya dan siapa lawannya.

AS beserta sekutu-sekutunya tidak ingin Indonesia menjadi negara kuat seperti China. Maka dari itu, sebisa mungkin jalannya Pemerintahan Indonesia dibuat seruwet mungkin agar program-program kerja pemerintah yang dinilai akan membawa kemajuan bisa di-rem. Banyak cara yang dilakukan oleh Asing (khususnya AS beserta sekutunya) untuk membuat gaduh dan menghambat pembangunan di segala bidang.

Selama ini, bukan tidak mungkin agen rahasia asing sudah lama mengamati perkembangan ekonomi dan politik dalam negeri. Peralatan yang canggih, ditambah lagi makin mudahnya agen rahasia asing dalam mencari dan menerima informasi dari dalam negeri Indonesia sendiri. Lihat saja, para pejabat-pejabat yang duduk di atas sana akan merasa bangga bila bisa berbagi informasi dengan asing karena menunjukkan kepintarannya dalam berbahasa Inggris. Tanpa disadari orang tersebut telah digali informasinya. Dari informasi itulah, agen rahasia asing terutama yang banyak bersarang di Kedutaan Besarnya di Indonesia menelanjangi Indonesia. Mereka mengetahui kelemahan dan kekuatan RI.

Presiden yang selama ini kepopulerannya menurun dijadikan sasaran empuk sebagai cara untuk menghambat pembangunan di Indonesia. Politik devide et impera masih dilakukan dan merupakan cara ampuh untuk mengahncurkan suatu negara. Misalnya eksekutif diadu dengan legislatif,  pemerintah dengan oposisi, konflik vertikal dan horizontal dibuaat sedemikian rupa agar terjadi kegaduhan yang pada akhirnya terjadi disintegrasi bangsa. Apabila terjadi disintegrasi bangsa, maka asing sangat bebas dalam "mengelola" sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.

HATI-HATI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun