Mohon tunggu...
Suci Wulandari
Suci Wulandari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Program Acara pada 3 Stasiun Televisi Berpotensi Menyalahi Norma Kesopanan

20 Juli 2017   16:08 Diperbarui: 20 Juli 2017   16:41 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Munculnya media penyiaran televisi memberikan banyak manfaat terhadap masyarakat, bahkan televisi kini sudah menjadi kebutuhan bagi mereka. Adanya program acara yang ditayangkan menjadi suatu informasi sekaligus hiburan dalam keseharian. Banyak dari mereka yang seringkali menonton acara di televisi dikala sedang tidak ada kegiatan. Setiap stasiun televisi memang selalu menyajikan program acara semenarik mungkin agar para audience-nyaterhibur dan untuk mendapatkan rating yang bagus. Pada bulan Ramadhan di beberapa tahun lalu, televisi swasta berlomba-lomba menampilkan program acara dengan tujuan untuk menarik perhatian penonton, baik saat waktu untuk menunggu berbuka puasa maupun sahur. Setiap televisi sengaja menampilkan artis-artis yang terkenal di kalangan masyarakat. Namun, ada program acara di tiga stasiun televisi yang berpotensi pelanggaran atau bertentangan yang sangat merugikan bagi para audiens maupun para pemilik stasiun televisi.

Seperti yang di beritakan Republika.co.id, yaitu terkait penayanganan program acara yang melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) pada bulan Ramadhan. Terdapat tiga program acara komedi dari stasiun berbeda yang menyalahi norma kesopanan. Dalam komedi tersebut, dialog pemain terlontar berupa celaan makian dan hinaan.

Dilansir dari Republika.co.id, KPI menemukan adanya potensi pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) dalam konten siaran Ramadhan pada periode 15 hari. Program acara yang sarat dengan pelanggaran P3 & SPS itu, di antaranya, Sahurnya OVJ (Trans 7), Pesbukers Ramadhan (ANTV), Sahurnya Pesbukers (ANTV) dan Keluarga Gunarso (Indosiar). Menurut dia, keempat program acara yang tampil di tiga stasiun televisi itu masih sarat dengan dialog yang berupa celaan, makian dan hinaan. Dewi mengatakan tidak sepatutnya pada program acara yang dikaitkan dengan bulan Ramadhan, namun justru diisi dengan candaan dan lawakan yang merendahkan martabat manusia. Dalam catatan KPI, beberapa program siaran di atas sudah pernah mendapatkan teguran pada Ramadhan tahun sebelumnya. Dewi meminta pengelola televisi memainkan peran aktif di tengah masayarakat secara positif dengan memberi sajian tontonan hiburan yang informatif, seharusnya menjadi prioritas untuk disiarkan.

Dalam berbagai acara komedi, beberapa adegan yang tidak pantas ditampilkan di ruang publik muncul secara hampir merata. Beberapa di antaranya adalah aksi pelemparan tepung atau bedak ke wajah atau ke kepala, mendorong tanpa alasan jelas, menoyor kepala, menjejalkan sesuatu ke dalam mulut, memukul dengan benda tertentu (yang dikatakan sebagai benda lunak), bahkan juga menampilkan adegan cium ketiak. Acara komedi juga banyak menampilkan pemain laki-laki berpakaian perempuan dan berlagak sebagai laki-laki yang keperempuan-perempuanan. Hal tersebut ada yang membuat penonton merasa risih dan berfikiran bahwa tayangan komedi tersebut tidak sepantasnya di tayangkan terutama di bulan Ramadhan. Selain itu, bisa saja membawa pengaruh buruk bagi para penontonnya, yaitu meniru cara pemain dalam membuat lelucon tidak sopan terhadap pemain lain. Ada pula audience yang beranggapan bahwa hal tersebut sudah biasa. Dalam hal itu, stasiun televisi juga telah menyalahi Siaran Pers No. 409/K/KPI/07/13 danmelanggar Pasal 9 Standar Program Siaran (SPS) KPI tentang penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan.

Sebaiknya Stasiun televisi Trans 7, ANTV, dan Indosiar jika ingin menyediakan tayangan yang berupa komedi harus bisa lebih mengenal dan membimbing artisnya supaya tidak dapat merugikan antara satu dengan yang lain. Harusnya diisi dengan candaan yang membangun atau memotivasi seseorang untuk menjadikan daya tarik para audiens jangan hanya malah merendahkan martabat diri manusia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djamal Hidjanto, Fachrudin Andi. 2011.  Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta: Prenada Media Group.

2. Santi Sopia. 2017. KPI: Acara Ramadhan di Tiga Televisi Berpotensi Pelanggaran.Dalam http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar-ramadhan/17/06/16/ormwua330-kpi-acara-ramadhan-di-tiga-televisi-berpotensi-pelanggaran diunduh pada 18 Juli 2017 pukul 19.30 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun