Meskipun beringas, Pak Prakoso bukanlah genderuwo. Meskipun berisik, ia bukanlah burung cucak rowo. Meskipun kecundang, ia tetap legowo. Gagal menjabat, tak harus jadi tukang sawo yang berkeseharian berteriak, "wo..., wo..., wo...!"
Pak Suminto mahir berpidato, selipkan kata-kata bijak Plato yang dijungkirbalik seperti bersalto. Namun emak-emak memilih berswafoto, membuatnya murka seperti buto.
Pak Kusumo (alias Jojo, alias Adi) kosen bagaikan pesumo, seolah trengginas mirip bajaj namun sesungguhnya bemo. Mau berjaya dengan cara hantam kromo, menarik animo dengan berdemo.
-o0O0o-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!