Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Renungan Minggu Pagi: Menyerahkan Rencana dalam Kehendak Kemurahan Tuhan

21 Januari 2024   05:46 Diperbarui: 21 Januari 2024   06:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat resolusi-resolusi di tahun 2024 ini (sumber gambar: Lifestyle Kompas)

Renungan Minggu Pagi: Menyerahkan Rencana dalam Kehendak Kemurahan Tuhan

Oleh: Suyito Basuki

Usai penahbisan pendeta yang kami layani di daerah Sumberejo Lampung Sumatra sepuluh tahun yang lalu, ada sebuah peristiwa yang membuat kami terkejut.  Kami bertiga yang melayani penahbisan pendeta itu mewakili Badan Pekerja Harian Sinode gereja kami Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ).  Mendadak kami mendengar kabar bahwa Pemb. Pdt. Bambang Buntara salah seorang rekan pelayanan yang mengabdi di daerah Lampung mengalami kecelakaan yang cukup parah.  Rekan pelayanan tersebut yang sebelumnya mengikuti acara penahbisan, bagian kepala terbentur aspal.  Hal itu yang mengakibatkan sehari kemudian setelah dirawat di rumah sakit Lampung, ia meninggal.  Saat berita meninggal, kami baru akan melakukan perjalanan pulang ke Jawa.   Kami menjadi sedih, karena belum lama berbincang tentang persiapan makalah dan tugas-tugas yang harus ia persiapkan untuk persiapan pendadaran dan visitasi dalam rangka penahbisannya sebagai pendeta kelak, tetapi kenyataan berbicara yang lain.  Hamba-Nya telah dipanggil oleh Tuhan yang adalah pemilik-Nya.

Sesungguhnya seperti itulah kehidupan kita.  Kita tidak tahu tentang hal-hal yang akan terjadi dalam kehidupan kita pada esok hari, bahkan saat hari ini yang akan kita lalui.  Fakta yang terjadi dapat berkata lain dengan apa yang kita pikirkan dan kita rencanakan. Ada sebuah lagu yang medeskripsikan ketidaktahuan kita akan hari-hari mendatang yang bakal terjadi: 

Tak ku tahu 'kan hari esok

Namun langkahku tetap

Bukan surya yang kuharapkan

karna surya 'kan lenyap...

Lagu ini diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dalam Kidung Pasamuwan Jawi nomor 65, saya dan bersama rekan menyanyikannya:

Aku tan ngerti mengkone

Mung saderma lumaku

Dudu surya kang dak antu

jer iku bakal sirna...

Mengingat hal itu, maka sangat bijaksana jika kita memiliki rencana apa pun, kita serahkan ke dalam tangan kuasa Tuhan. Mungkin rencana pekerjaan, pernikahan, studi, pelayanan dan lain-lain.  Kita serahkan sepenuhnya rencana itu kepada Tuhan.  Jika Tuhan berkenan, biarlah itu dapat terjadi; namun jika Tuhan tidak menghendaki, biarlah kehendak Tuhan yang terlaksana, dan itulah yang  indah dalam pemandangan Tuhan.

Ditulis dalam Surat Yakobus 4:13-15 :

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",  sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Jika paham akan hal itu, maka kita akan melewati hari-hari kita hanya dengan berserah pada kehendak Tuhan.  Kita berupaya keras dengan kemampuan yang kita bisa; namun hasil akhir biarlah Tuhan yang menentukan.  Hasil akhir apa pun akan membuat kita bersyukur kepada Tuhan dan membuat kita tidak gampang sombong atau sebaliknya bersedih hati yang berkelanjutan sehingga membahayakan bagi kesehatan diri sendiri.

Sangat bijak jika kita mengingat bahwa sesungguhnya kita ini hidup dengan dasar iman.  Jika hanya menggantungkan pada rencana manusia saja, maka itu bukanlah iman.  Karena definisi iman adalah:  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1)

Sehingga dengan demikian, rencana dan usaha kita serahkan pada Tuhan, dan kita berharap Tuhanlah yang akan memberi keberhasilan dan hal terbaik dalam kehidupan kita.  Segala sesuatu memang bisa terjadi yang kemungkinan bisa saja tidak dinyana dalam kehidupan kita. Mari kita hanya bergantung pada kemurahan Tuhan saja dalam kehidupan kita. Semoga di tahun 2024 ini bisa kita lalui dengan penuh berkat dan kekuatan dari Tuhan saja, amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun