Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Memorabili Art Kustiyah, Pameran Arsip yang Menginspirasi

14 September 2022   06:22 Diperbarui: 14 September 2022   08:24 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memorabili Art Kustiyah (dokumen pribadi)

Pada perkembangannya, Kustiyah memiliki kemampuan melukis yang luar biasa.  Memang ia di bawah bayang-bayang nama besar suaminya Edhi Sunarso.  Tetapi ternyata, sebagai pelukis wanita, diperhitungkan oleh dunia luar.  Hal ini terbukti bahwa Kustiyah bersama Kartika mendapat undangan mengadakan pameran di museum Carnegie Musium Of Art di Amerika.

Hanya sayang, undangan pameran itu datang saat Kustiyah sudah meninggal.  Akhirnya hanya karya lukis Kustiyah yang dikirim mengikuti pameran.  Kartika yang adalah anak dari pelukis terkenal Affandi saja yang menghadiri pameran di Amerika tersebut. Sejumlah 28 lukisan Kustiyah di bulan September 2022 ini dikirim ke Carnegie Musium Of Art di Amerika, disertakan dalam  pameran lukis itu dari tgl. 24 September 2022 hingga 2 April 2023.  

Kartika nampak melihat arsip dalam pameran (dokumen pribadi)
Kartika nampak melihat arsip dalam pameran (dokumen pribadi)

Sedikit informasi saja bahwa antara Kustiyah dan Kartika merupakan sahabat karib. Saat mereka tinggal di Karangwuni di Jalan Kaliurang, persahabatan mereka merambah kepada keluarga dan anak mereka masing-masing.  Kustiyah dan Kartika sering melakukan lawatan melukis ke Bali.  

Kartika yang hadir dengan kursi roda pada pameran Memorabili Art Kustiyah tersebut sempat menceritakan kedekatan mereka dalam bersahabat.  Cerita Kartika, saat mereka melukis di Bali, Kustiyah yang memiliki penyakit asma tersebut tidak dapat menyelesaikan lukisan-lukisan atau sket-sketnya.  

Kartikalah yang kemudian memberi semangat Kustiyah untuk akhirnya dapat menyelesaikan lukisan-lukisan ataupun sket-sketnya.

Kartika juga menceritakan betapa anak-anak mereka memiliki kedekatan.  Bahkan anak Kustiyah dianggap Kartika seperti anak sendiri, demikian sebaliknya.  Kartika yang mengamati arsip-arsip yang dipamerkan bertutur sambil sesekali menitikkan air mata.

Melewati Berbagai Kesulitan

Dari kiri: Pelukis Nasirun, Pelukis Godod Sutejo, Titik Sidin (Ketua Ikaisyo), bu Djoko Pekik dan bu Nasirun (dokumen pribadi)
Dari kiri: Pelukis Nasirun, Pelukis Godod Sutejo, Titik Sidin (Ketua Ikaisyo), bu Djoko Pekik dan bu Nasirun (dokumen pribadi)

Seorang pelukis senior Jogja saat ini, Godod Sutejo memberikan kesannya terhadap Kustiyah.  Menurutnya Kustiyah memang sangat istimewa.

 "Dia adalah pelukis yang handal yang waktu studinya di ASRI sudah menjadi wakil dari para mahasiswa untuk melukis dihadapan Presiden Sukarno dan sangat dekat dengan para pelukis pelukis senior kesohor," Godod Sutejo memberi contoh pelukis kesohor tersebut Hendra Gunawan yang nota bene Edhi Sunarso pun menurut Godod Sutejo banyak menyerap ilmu dari Hendra Gunawan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun