Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sopir-sopir Sembrono, Bahayakan Keselamatan Orang Lain

22 Agustus 2022   08:24 Diperbarui: 22 Agustus 2022   08:39 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sopir perlu fokus dan hati-hati (foto:id.wikipedia.org)

Beberapa hari yang lalu, anak saya yang kuliah di semester akhir di sebuah universitas mengendarai mobil keluarga kami untuk menjemput adiknya yang tengah melakukan orientasi mahasiswa baru di sebuah universitas swasta tidak jauh dari kota kami.  

Saat sampai di lampu traffic light dia menghentikan kendaraannya karena saat itu lampu merah.  Di depan kendaraannya terdapat sebuah mobil berhenti dengan tenang. 

Tiba-tiba saja, duak! Ada mobil warna silver yang menabrak mobil yang dikendarai anak saya.  Tak ayal lagi, mobil yang dikendarai anak saya terdorong menabrak mobil yang ada di depannya.  

Alhasil, mobil jenis city car kami melesak bagian kap belakang dan bemper depan penyok demikian pula sedikit kap depan.  Sementara itu mobil penabrak kap depan sampai sedikit melengkung dan bemper yang pecah.

Saya yang berada di rumah mendengar berita itu merasa sedih, jengkel dan tak habis pikir dengan kelakuan pengendara mobil penabrak tersebut. 

Menurut informasi sementara, rem mobil penabrak tersebut bermasalah sehingga mobil tidak dapat terkendali, sehingga nyosor saja mobil yang sudah berhenti manis di depannya.  

Saya tidak percaya begitu saja dengan informasi itu.  Saat saya bertemu langsung di bengkel tempat perbaikan mobil kami, saya bertanya supaya orang  yang pengakuannya sopir taksi online itu berkata jujur dengan kondisinya. 

Akhirnya ia mengaku saat itu memang sedang lalai, perkiraan saya mungkin sedang melamun atau mungkin sedang mengoperasikan gawai untuk kepentingan pekerjaannya, kalau memang betul ia sebagai sopir online.

Merugikan Pihak Lain

Akhirnya mau tidak mau saya harus menerima kenyataan yang ada.  Di awal kejadian, anak saya dan pengendara tadi bersepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa urusan pihak polisi.  Pengendara itu bertanggung jawab untuk mengembalikan mobil kami seperti keadaan semula.  Tetapi saya katakan bahwa upaya apa pun tidak bisa mengembalikan mobil kami seratus prosen seperti semula.  

Mobil kami yang semula disebut masih kaleng, saat ada bagian yang dicat ulang, sudah tidak bisa disebut kaleng lagi.  Boleh dikata sudah cacat bemper depan belakang, kap depan belakang mobil dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun