Mohon tunggu...
Suyadi Tjhin
Suyadi Tjhin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Who Moved My Cheese?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Komunikasi dan Konflik Keluarga

19 November 2018   12:00 Diperbarui: 19 November 2018   12:03 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pernikahan bertahan atau tidak bukan dilihat dari ada atau tidak adanya konflik, tetapi dilihat dari bagaimana cara mengatasi konflik. Dr. John Gottman pemimpin Laboratorium Psikologi di Universitas Washington, meneliti dan mempelajari pernikahan lebih dari dua puluh tahun, melihat sebuah pernikahan bertahan atau tidak dari bagaimana cara mereka mengatasi konflik, dan prediksinya 95% mendekati ketepatan. Konflik tidak selamanya buruk, konflik dapat membawa suami istri lebih intim jika tahu bagaimana bersikap dan bagaimana berargumentasi.

Empat Sikap dan Argumentasi Yang Bahaya Dalam Konflik

                Ada empat sikap dan argumentasi buruk dan membahayakan yang harus kita hindari ketika terjadinya konflik :

  1. Mengkritik.  Ketika terjadi konflik sering kali argumentasi suami istri bergeser dari membicarakan seputar masalah lari berubah kritikan ke orang. Contoh argumentasi berupa kritikan misalnya, "Kamu tidak peduli, kamu seperti anak kecil". Kritik ialah tindakan yang menyerang kepribadian seseorang. Secara umum mengkritik juga diikuti tindakan menyalahkan, membuat serangan pribadi atau tuduhan. Kritik berbeda dengan keluhan. Keluhan berupa komentar negatif mengenai sesuatu yang anda inginkan tapi terjadi dalam keadaan sebaliknya. Keluhan dimulai dengan 'aku', sedangkan kritik dimulai dengan 'kamu'. Contoh kalimat keluhan, "Aku harap kita dapat pergi keluar lebih sering dari yang telah kita lakukan". Contoh kalimat kritik, "Kamu tidak pernah membawa saya ke manapun".
  2.  Menghina.  Menghina adalah suatu tindakan kasar pada pasangan secara psikologis. Contoh kalimat menghina, "Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa menjadi istriku dasar wanita gembel/jalang". Menghina akan sangat melukai hati pasangan kita dan sulit untuk dilupakan.
  3. Membela diri.  Biasanya jika seseorang dihujani kritikan atau hinaan, reaksi alamiah adalah membela diri. Membela diri cenderung memperburuk konflik bukan mengatasinya. Contoh kalimat membela diri, "Ini bukan kesalahanku, kamulah yang seharusnya ... bukan aku".
  4. Membisu.  80% pada pria yang merasa dikalahkan secara emosi. Setelah lelah bertengkar, akhirnya membisu. Membisu bukan diam, sebab diam berarti masih memperhatikan apa yang dikatakan pasangan, menanggapi dengan mengoreksi. Membisu mengandung unsur: masa bodoh, membela diri dalam hati, cuek, membalas dan menghina dari dalam hati, melawan tidak keluar suara.

Cara Menyikapi Konflik

Konflik pasti ada, yang terpenting bagaimana kita menyikapinya. Keempat cara menyikapi konflik di bawah ini adalah sikap yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan pasangan, dan dengan masalah atau solusi.

  1. Bawalah Dalam Doa.  Ketika konflik terjadi kita suka atau cenderung mencari orang untuk membicarakannya atau mengutarakan unek-unek kita. Sesungguhnya ketika ada konflik kita bisa datang pada Tuhan dan mengutarakan isi hati kita dalam doa. Doa kita bukan sekedar laporan tetapi bercakap-cakap dengan Tuhan, merenungkan Tuhan, menantikan Tuhan, memandang Tuhan, berdiam bersama Tuhan, mohon nasehat Tuhan lewat firmanNya. Hal ini pernah dilakukan Hana yakni mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Tuhan (1 Samuel 1:1-28). Melalui doa biasanya kita akan diberi hikmat, ketenangan, kekuatan, hati yang lembut untuk menghadapi konflik yang sedang terjadi. Doa untuk merubah kita bukan pasangan kita. Jika kita mau pasangan kita berubah atau situasi rumah tangga kita berubah, maka bukan kita menuntut pasangan kita yang harus berubah dulu melainkan diri kita sendiri yang harus berubah dulu.
  2. Bersikaplah Rendah Hati.  Merasa diri benar atau sombong adalah sikap yang paling tidak disukai Tuhan dan manusia. Sikap kita sangat penting dan akan diperhatikan oleh pasangan kita. Bersikaplah rendah hati atau merendahkan diri tetapi bukan rendah diri. Tuhan maupun kita biasanya suka dengan orang yang rendah hati. Rendah hati merupakan langkah awal untuk menyelesaikan konflik. Bersikaplah yang tulus dan wajar dan jangan dibuat-buat kerendahan hati anda. Ingatlah selalu akan Tuhan Yesus yang mendamaikan manusia dengan Allah dengan mengosongkan diriNya atau merendahkan diriNya supaya kita dan Allah diperdamaikan (Filipi 2:5-8). Bukankah kita juga diminta memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus? (Filipi 2:5). Allah menghendaki perdamaian.
  3. Bicarakan Hanya Persoalannya.  Jangan hindari konflik atau mendiamkannya, karena bisa berakibatkan menumpuknya emosi dalam diri kita. Emosi yang tertumpuk akan sangat membahayakan. Sebaiknya cari saat yang tepat untuk membicarakan atau menyelesaikan dengan pasangan anda.  Ketika berbicara, berbicaralah seputar persoalan bukan menyerang orangnya, tetap pada pokok pembicaraan dan jangan lari ke hal yang lain. Jangan menipu pasangan anda dengan mengatakan seolah-olah mengakui 'ya, semua salah saya...'.
  4. Carilah Solusi.  Konflik dapat diatasi jika sama-sama mau cari solusi bukan mencari kambing hitamnya. Carilah solusi yang enak dan terbaik untuk meraih rekonsiliasi. Ada 2 contoh suami pulang, istri tidak masak berikutnya: 
             Contoh A :    (tidak berusaha cari solusi)
    •  Suami  : Aku pikir kesalahan saya pulang mengharapkan makanan yang enak.         
    • Istri      : Kamu pulang tidak tepat waktu sih... kamu lebih perhatikan pekerjaanmu dari pada aku. 
    •  Suami  : Harus ada yang cari uang untuk rumah tangga kita. 
    •  Istri      : Kamu tidak akan seperti hari ini, jika bukan aku yang menolong studimu dulu.    
      Contoh B :(berusaha mencari solusi)
    • Suami  : Aku benar-benar mengharapkan makan malam yang enak.
    • Istri      : Waktu pulangmu tidak dapat diperkirakan, sehingga aku tidak dapat merencanakan
    •  membuat makan malam yang enak.
    • Suami  : Tidak ada pilihan, pekerjaan di kantor banyak sekali.   
    • Istri      : Yah, untuk malam ini bagaimana kalau kita pesan pizza?

Semoga tips ini bermanfaat dan dapat menambah keluarga anda semakin harmonis dan bahagia, Tuhan memberkati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun