Mohon tunggu...
suwito
suwito Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Pamulang

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nescaf: Teman Setia di Tiap Tegukan, Cerita dari Sachet yang Tak Pernah Gagal Menemani

7 Oktober 2025   21:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   21:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditarik mundur, perjalanan saya dengan Nescaf sudah cukup panjang. Waktu masih kuliah, sachet kecil ini sering jadi penyelamat di tengah malam menjelang ujian. Sementara teman-teman lain bergantung pada minuman energi, saya cukup dengan Nescaf Original panas  murah, gampang, dan cukup bikin mata tetap "melek akademik".

Ketika mulai kerja, sachet yang sama hadir di laci meja kantor. Bedanya, sekarang fungsinya bukan hanya untuk menahan kantuk, tapi juga momen kecil menenangkan diri di antara rapat dan deadline. Ada rasa nostalgia setiap kali menyeduhnya  seperti menyapa teman lama yang tak banyak bicara, tapi selalu mengerti.

Kini, bahkan saat bepergian ke luar kota, saya sering membawa beberapa sachet Nescaf di tas. Entah di hotel, di terminal, atau di area rest area tol cukup cari air panas, dan secangkir kenyamanan langsung tercipta.

Lebih dari Sekadar Praktis: Filosofi di Balik Tiap Sachet

Kalau dipikir-pikir, kopi sachet seperti Nescaf mengajarkan sesuatu yang sederhana tapi dalam: bahwa kenikmatan tak harus rumit. Tak perlu alat mahal, tak perlu biji kopi impor. Cukup satu sachet, dan kita bisa menikmati rasa yang membuat hidup terasa lebih ringan.

Nescaf, dengan kemasannya yang praktis, seperti simbol gaya hidup modern: cepat, efisien, tapi tetap punya makna. Bahkan di era serba digital seperti sekarang, ketika semua hal bisa dilakukan dari layar, ada sesuatu yang nyata dari ritual menyeduh kopi ini menyentuh air panas, mencium aroma kopi yang naik perlahan, menunggu sejenak sebelum menyesap pertama kali.

Itu adalah bentuk kecil dari mindfulness menikmati momen saat ini, tanpa terburu-buru.

Kenapa Nescaf Layak Jadi Jagoan Kopi Sachet Lokal

Meski Nescaf adalah merek global, banyak varian yang diproduksi dan disesuaikan dengan lidah lokal Indonesia. Dari varian Kopi Susu, White Coffee, hingga Nescaf Gayo semua memperlihatkan bahwa cita rasa Nusantara mendapat tempat istimewa.

Selain itu, Nescaf juga punya komitmen pada petani kopi lokal melalui program Nescaf Plan, yang membantu ribuan petani meningkatkan kualitas panen dan keberlanjutan produksi. Jadi, setiap kali kita membeli sachet kecil ini, sebenarnya kita ikut berkontribusi pada rantai ekonomi kopi lokal.

Dalam kompetisi ketat antar merek kopi sachet di pasaran, mulai dari Kapal Api, ABC, hingga Good Day, Nescaf tetap punya ciri khasnya sendiri: kualitas rasa dan aroma yang stabil di setiap tegukan. Tidak berlebihan kalau saya menyebutnya "jagoan yang tenang tapi pasti"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun