[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Foto:Lampost.co"][/caption] Seorang kakek tanpa identitas ‘dibuang’ dari sebuah ambulan berplat merah [BE-2472-AY] di sebuah gardu di Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Ketika ‘dibuang’, kakek itu dalam kondisi sakit tak berdaya. Meski sempat ditolong oleh Camat Tanjungkarang Barat, Nurzuraidawati, dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dadi Tjokorodipo, kakek bernasib malang itu akhirnya meninggal dunia [Lampost.co]. Siapakah petugas ambulan berplat merah yang tega ‘membuang’ kakek tak berdaya tersebut?
Sampai sejauh ini polisi belum dapat mengungkap siapa petugas ambulan berplat merah yang tega ‘membuang’ kakek tersebut. Yang jelas, Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol Ketut Suryana, telah berjanji untuk mengungkap kasus tersebut.“Saya harus meng-cross check semuanya. Dari RS Kota, saksi yang melihat dia diturunkan, dan lainnya. Akan kami tanyakan mengapa dia diturunkan. Ada persoalan apa sampai begitu perlakuannya,” ujar Kapolsek Tanjungkarang Barat seperti dilansir Lampost.co.
Berita ini tentunya bukan hanya membuat sedih para pembaca media saja, tapi juga akan menimbulkan indikasi adanya ‘cacat moral’ dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Ironinya, peristiwa tersebut terjadi ketika pemerintah sedang mulai melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terkait pemberlakukan BPJS. Padahal, terkait pelaksanaan JKN yang dumulai Januari 2014 ini, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berjanji akan meningkatkan penyaluran bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk warga miskin. Bantuan yang dilabeli Penerima Bantuan Iuran (PBI) tersebut bernilai Rp 19.225 per orang. Jumlah penerima PBI tahun ini sebanyak 86,4 juta, sehingga total anggaran negara yang dialokasikan untuk PBI mencapai Rp19,6 triliun [Kompas.com].
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah; kalau alokasi PBI mencapai Rp19,6 triliun benar dilaksanakan kenapa sampai ada ambulan berplat merah yang ‘membuang’ kakek telantar di sebuah gardu di Sukadanaham, Tanjungkarang Barat? Seperti itulah wujud perbaikan pelayanan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)? Semoga Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono segera dapat menjawab pertanyaan ini dengan baik.
Yang pasti, berita tentang ambulan berplat merah yang ‘membuang’ pasien sekarat itu telah membuat publik merasa prihatin. Kalau kasus ambulan berplat merah yang ‘membuang’ pasien sekarat itu tidak diungkap tuntas, maka dapat menjadi preseden buruk dalam pelaksanaan JKN. [@SutBudiharto]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI