Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kegilaan Malam Tahun Baru di Kotaku

31 Desember 2012   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:43 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PADANG---Di rumah-rumah ibadah selalu terdengar khotbah yang jelas dan tegas. "Untuk apa merayakan tahun baru. Itu kebiasaan orang Yahudi dan Nasrani. Kita dilarang meniru-niru kebiasaan mereka."

Selalu itu tema khotbah tiap akhir tahun. Namun khotbah menguap sama cepatnya dengan menguapnya embun di daun-daun pepohonan halaman rumah ibadah tersebut.

Tiap malam tahun baru kotaku seperti kapal pecah. Beribu-ribu orang (atau mungkin jutaan)---jalan kaki, naik motor, naik mobil, naik angkot, naik sepedea, dan naik andong---pergi ke arah yang sama: pantai.

Mulai sekitar pukul 8 malam pusat kota, yang di dekat pantai itu, sudah ditutup bagi masuknya kendaraan saking macetnya.

Bunyi trompet bersaut-sautan. Bunyi mercon. Kembang api berdebum di langit yang cerah. Raungan kenalpot motor memekakkan telinga. Suara tangis anak-anak bercampur derai tawa ribuan orang. Semua nampak suka cita berjejalan menapaki jalan dua jalur di pinggir pantai kotaku.

Apakah para homo sapiens ini, gara-gara malam ini, berubah jadi Yahudi dan Nasrani?

Untuk membuktikannya aku mesti mencobanya langsung. Turun ke lapangan. Membaur dalam kegilaan malam pergantian tahun.

Selamat tahun baru 2013!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun