Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Loyalitas Terpuji Pedagang Kaset Bajakan di Padang

21 Desember 2012   01:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17 2657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_215723" align="aligncenter" width="300" caption="Kaset artis Minang. Semua asli. Foto: Sutomo Paguci"][/caption] Tentu saja judul di atas dibatasi pada loyalitas pedagang kaset (DVD, VCD) lagu Minang saja. Coba saja berkeliling melihat-lihat lapak-lapak yang menjual kaset bajakan di Padang dan sekitarnya, dijamin tidak akan ditemui lagu Minang yang dibajak. Semua asli khusus lagu Minang. Saya tanya Ajo (bukan nama sebenarnya), pedagang kaset bajakan di Bandar Buat, Padang, mengapa tidak ada lagu Minang yang dibajak sementara lagu-lagu Ariel dsb dari seberang pulau habis-habisan dijual bajakannya (copy) oleh pedagang. Ternyata jawabananya sangat terpuji: "Manga mangcopy lagu Minang, rugilah awak." Mengapa mengopy lagu Minang, rugilah kita. Para pedagang kaset bajakan yang lapak-lapaknya tersebar di seantero kota sampai desa di Sumatera Barat umumnya adalah putra asli Minang. Mereka walaupun kerjanya menjual kaset bajakan tapi masih punya hati nurani untuk tidak "mengerjai" penyanyi Minang. [caption id="attachment_215725" align="aligncenter" width="300" caption="Sampul album Rayola.  Kaset asli seharga Rp.15.000 saja. Foto: Sutomo Paguci"]

1356050263975766373
1356050263975766373
[/caption] Seolah ada pakem tak tertulis. Bahwa kaset lagu Minang tidak boleh dibajak atau dijual dalam bentuk bajakan. Yang saya lihat, selain faktor hati nurani pemilik lapak untuk berempati kepada penyanyi orang awak, juga faktor akan lebih cepat ketahuan andai beredar kaset bajakan lagu Minang. Pasalnya, penyanyi dan produsernya juga tinggal di Padang dan sekitarnya. Namun faktor yang paling menonjol tidak membajak lagu-lagu Minang adalah: kesadaran, empati, rasa segan, atau loyalitas pada penyanyi Minang. Konsumen pun nampaknya tidak berminat membeli kaset lagu Minang kecuali yang aslinya. Toh, beda harga kaset asli dan bajakan tidak terlalu jauh. Kaset VCD bajakan dijual Rp.5.000 per biji. Kaset asli seperti VCD album Rayola di atas hanya Rp.15.000 saja. Beda sekali dengan album-album dari seberang pulau dan lagu barat yang semua laris bajakannya. Dengan mudah menemukan bajakan lagu-lagu Piterpan, NOAH, DEWA, Angnes Monica, lagu-lagu barat di lapak-lapak penjual kaset bajakan di seantero Sumatera Barat. Asalkan lagunya ngehits hampir dapat dipastikan ada bajakannya. Ke depan, semoga semua pihak terutama pemerintah terus menggencarkan advokasi penghargaan terhadap karya cipta. Dari mana pun asal pencipta. (SP)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun