Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Momen Langka yang Membuat Kita Terpukau

7 September 2025   10:00 Diperbarui: 6 September 2025   21:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"One in a Million Moment" bisa diterjemahian bebas sebagai momen langka yang membuat kita terpukau adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan monen-momen langka dan tak terduga yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
.
Momen-momen ini sering kali diabadikan dalam foto atau video dan berhasil menjadi viral di media sosial, karena keunikan dan waktunya yang tepat.

Untuk memberikan gambaran yang jelas, kita ambil contoh "One in a  Million Moment" di dunia olahraga.  Tentu kita ingat pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2025 bulan Agustus di Paris, Putri Kusuma Wardani berhasil menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil memperoleh medali perunggu. Maka hebohlah foto dan video di media sosial, inilah "One in a Million Moment" bagi tunggal putri Indonesia ini.

Contoh kedua, ketika petenis Indonesia Janice Tjen berhasil masuk babak kedua US Open 2025 juga viral di media sosial. Ini juga contoh "One in a Million Moment"

Contoh lain yang paling dekat dengan Kompasianer adalah berhasil mendapatkan sematan label Pilihan atau Artikel Utama.  Bagi seorang penulis yang sudah mengunggah ratusan tulisannya, tetapi tidak pernah mendapatkan label Pilihan atau Artikel Utama. Bila suatu hari, ia mendapatkan ada sematan label Pilihan atau Artikel Utama maka inilah "One in a Million Moment" baginya.

Karena apa pun usahanya, bila admin belum berkenan menyematkan label itu, sampai kapan pun tidak akan pernah terjadi. Meski penulis sudah berupaya menulis dengan baik, mempelajari artikel yang berhasil memperoleh label dan artikelnya banyak dibaca oleh pembaca.

Berbeda dengan seorang Kompasianer of The Year yang hampir setiap tulisannya selalu memperoleh label Artikel Utama, maka peristiwa ini adalah hal yang biasa-biasa saja bagi dia.

Setelah kita memahami "One in a Million Moment" secara sederhana. Mari kita coba meninjau momen-momen yang bisa tergolong langka.

Contoh paling mudah terdapat pada para pembuat konten atau fotografer. Bila dia berhasil merekam bayangan gunung yang unik di tanah atau di awan, pelangi yang muncul dengan indahnya di cakrawala atau berhasil merekam seekor elang yang sedang mengepakkan sayapnya. Ini adalah momen yang sangat langka.

Foto atau video mengenai satwa juga sering memunculkan "One in a Million Moment". Contoh saat kita berhasil merekam kupu-kupu dengan sayap transparan, induk burung yang sedang memberikan cacing sebagai makanan bagi anaknya, satwa laut atau serangga yang memunculkan pola yang unik pada tubuhnya, ikan lumba-lumba yang sedang melompat bersamaan, atau semut yang sedang membangun jembatan atau sarangnya. Peristiwa ini adalah sangat langka.

Mengapa "One in a Million Moment" menjadi menarik ?

Karena peristiwa ini sangat unik, sangat langka, dan harus membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam menunggu momen-momen istimewa ini. Peristiwa ini akan membuat kita terpukau, bangga, senang dan mengagumi hal yang terjadi. Khususnya bagi pembuat konten, pecinta fotografi dan seniman "One in a Million Moment" ini sangat ditunggu dan dinantikan untuk menciptakan karya yang unik dan menarik, dan berkonotasi "wow".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun