Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Kretek, Memahami Sejarah Industri Rokok di Indonesia

23 Juli 2025   05:00 Diperbarui: 22 Juli 2025   19:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diperkenalkannya sistem Abon, yaitu rokok dikerjakan di rumah-rumah penduduk. Pemilik industri rokok hanya menyuplai bahan baku ke rumah-rumah, lalu mengambilnya setelah produk jadi.

Pada mulanya masih menggunakan sepeda, becak atau gerobak. rokok pun dipasarkan pada kios-kios rokok.

Kios rokok (dokpri)
Kios rokok (dokpri)
Yang cukup menarik adalah pengunjung dapat mencoba melakukan proses melinting rokok, dengan alat yang tersedia. Meski sudah diberi contoh oleh petugas, ternyata cukup sulit untuk melinting sebatang rokok. Bisa dibayangkan betapa cekatannya ibu-ibu pelinting rokok yang dapat menghasilkan ratusan barang rokok dalam sehari.

Kini proses pelintingan rokok sudah menggunakan mesin (SKM = Sigaret Kretek Mesin) meski pelintingan rokok secara manual dengan tangan masih ada (SKT = Sigaret Kretek Tangan).

Melihat sebuah museum , dengan aneka koleksinya, menawarkan wisata yang menarik dan edukatif.Mari nikmati sejarah dan keindahan industri rokok di Indonesia.

Bagi yang belum sempat mengunjungi Museum Kretek, dilampirkan video reel,

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun