Hari masih pagi menjelang siang, ketika kami tiba di desa Soditan, Lasem, Jawa Tengah. Kami berhenti di depan sebuah rumah besar bertembok putih berpintu dua warna hijau dan coklat, yang sempit untuk pejalan kaki, yang lebar untuk masuk keluar mobil.
Ketika kami masuk ke dalam, rumah ini cukup rindang, karena banyak pohon, ditengah teriknya sengatan matahari di pesisir.
Langsung kami melihat teras dengan dua buah mobil berplat nomer polisi H dan K. Di pinggirnya banyak teronggok barang-barang tua, seperti rak barang dan kursi lipat. Terdapat meja dan kursi yang sudah berdebu, tanda tak ada lagi tamu yang duduk di sana.
Di bagian atas bangunan tampak hiasan hitam-putih khas, biasanya motif bunga atau binatang, menurut yang mengerti arti lukisan itu. Tujuannya untuk mengusir roh jahat.
Pada dinding teras, terlihat dua foto lama dalam hitam putih yang cukup besar ukurannya, foto seorang pria dan wanita masa lalu. Mungkin termasuk orang terpandang pada masanya. Menurut keterangan oma Frida, foto itu adalah foto kongco dan makco, kakek dan nenek buyut dari oma Frida. Yang pernah memiliki bioskop di Bali dan hancur saat kedatangan Jepang.
Rupanya rumah utama sudah jarang ditempati. Di bagian tengah ada daun pintu dengan tulisan Hanzi, yang menurut Chat.GPT yang dimiliki seorang teman, berarti kesehatan, panjang umur, kebahagiaan dan kemakmuran. Mungkin kata-kata ini harapan dari yang membangun rumah ini yang diperuntukkan baginya dan keturunannya yang menghuni rumah ini.
Pintu dapat dibuka dari dalam, oleh seseorang yang masuk dari pintu samping. Isinya hanya meja altar sembahyang dengan foto-foto leluhur.
Disampingnya terdapat sebuah kamar yang sudah lama tidak ditempati. Hanya ada ranjang tanpa kasur, berisikan tumpukan barang-barang lama. Juga ada lemari yang sudah berdebu. Suasananya kotor, dekil, meski tidak terasa menyeramkan, khas rumah kuno.
Lalu kami bergeser ke ruangan samping, dimana oma Frida duduk sambil memegang tongkat. Oma Frida sudah tidak dapat berjalan sempurna, harus dibantu oleh tongkat saat berjalan. Usianya sudah 74 tahun, menurut pengakuannya.
Usianya masih lebih muda daripada Ratna Sari Dewi mantan istri Presiden RI pertama, Soekarno tetapi fisiknya lebih renta. Dibandingkan Ratna yang masih aktif bersosialisasi di Paris.
Saat kami berbincang, oma Frida didampingi suaminya, Suyanto, yang nampak lebih segar.
Lihat Trip Selengkapnya