Hari masih pagi menjelang siang, ketika kami tiba di desa Soditan, Lasem, Jawa Tengah. Kami berhenti di depan sebuah rumah besar bertembok putih berpintu dua warna hijau dan coklat, yang sempit untuk pejalan kaki, yang lebar untuk masuk keluar mobil.
Ketika kami masuk ke dalam, rumah ini cukup rindang, karena banyak pohon, ditengah teriknya sengatan matahari di pesisir.
Langsung kami melihat teras dengan dua buah mobil berplat nomer polisi H dan K. Di pinggirnya banyak teronggok barang-barang tua, seperti rak barang dan kursi lipat. Terdapat meja dan kursi yang sudah berdebu, tanda tak ada lagi tamu yang duduk di sana.
Di bagian atas bangunan tampak hiasan hitam-putih khas, biasanya motif bunga atau binatang, menurut yang mengerti arti lukisan itu. Tujuannya untuk mengusir roh jahat.
Saat kami berbincang, oma Frida didampingi suaminya, Suyanto, yang nampak lebih segar.
Disamping tempat oma Frida duduk, terdapat sebuah kamar dengan meja altar untuk Dewa bumi / Dewa dapur. Semula altar ini terletak di dapur. Karena keduanya makin renta, maka altar ini dipindahkan ke kamar yang sekarang agar lebih mudah perawatan dan saat ada acara sembahyangan pada awal dan tengah bulan, menurut tarikh Tionghoa. Bagian bawah meja altar terpasang kain merah dengan gambar burung Hong dan naga.
Suami istri ini sekarang sudah tidak bekerja, oma Frida dari dulu hanya ibu rumah tangga, untuk biaya hidup sehari-hari keduanya hanya mengandalkan simpanan uang dan menjual barang-barang yang tersisa  Baru-baru ini rumahnya sudah laku terjual, namun keduanya masih diizinkan tinggal oleh pembeli rumahnya. Untuk memahami kondisi oma Frida, saksikan video,
.
Memang memiliki rumah besar membutuhkan biaya perawatan tidak sedikit. Hidup di masa tua, tanpa penghasilan, pasti terasa berat.
Kemegahan rumah ini tinggal tersisa dalam kenangan. Semoga pembeli rumah ini tidak merombaknya menjadi bangunan kekinian, agar bangunan tua tetap eksis menjadi saksi sejarah umat manusia yang pernah ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI