Saat ini dalam mengelola perusahaan terdapat banyak kompleksitas, keraguan dan ketidak pastian. Apalagi bila di dalam perusahaan terdapat karyawan dengan generasi berbeda, seperti Baby boomers, X, Y, Millineal dan Z. Hampir dipastikan akan terjadi banyak benturan.
Beberapa tahun yang lalu konsep VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) sangat mrngemuka. Untuk diterapkan dalam perusahaan yang dinamis dan penuh dengan ketidak pastian.
VUCA membantu organisasi untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dengan cepat dengan cara yang efektif.
Lalu, baru-baru ini mengemuka sebuah konsep baru, yaitu BANI (Brittle, Anxious, Nonlinear, dan incomprehensive). Konsep ini lebih tepat digunakan untuk menggambarkan lingkungan kerja yang lebih kompleks dan lebih tidak pasti. Beberapa ahli menyatakan BANI lebih mampu mengatasi ketidak pastian. BANI diprediksi akan mampu menghadapi tantangan yang lebih besar dan kompleks.
Pengagum konsep BANI, mengatasi kondisi Britle dengan memiliki visi yang kuat, produk atau perusahaan harus sanggup mempertahankan value, dan memiliki kecepatan mengikuti perubahan (velocity).
Sementara kondisi Anxious, harus diatasi dengan memiliki pengertian terhadap karyawannya maupun clientnya (Understand). Memiliki sikap yang baik (Mindfull) dan tidak terlalu didominasi perasaan (Unhearted).
Kondisi Non Linear diatasi dengan meningkatkan kreativitas.
Sedangkan untuk menghadapi kondisi Incomprehensive, diperlukan kemampuan beradaptasi dan memiliki pendekatan yang comprehensive dan sangat fleksibel (agile).
Namun beberapa pakar lainnya menyatakan VUCA dan BANI bisa tetap digunakan keduanya, karena tergantung budaya perusahaan dalam penerapanjya.
VUCA dapat diterapkan pada perusahaan yang mampu atau mudah beradaptasi dan sangat fleksibel.
Sedangkan BANI dalam konteks sumber daya manusia dapat membantu perusahaan mengembangkan kemampuan yang lebih kompleks dan tidak pasti, contoh menghadapi tantangan yang tidak terduga.
Jadi, kesimpulannya, baik VUCA maupun BANI dapat diterapkan tergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi.
Pimpinan di masa sekarang harus sanggup melihat bahaya untuk menjadi peluang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI