Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di TangSel Tak Ada War Takjil, Semua Cinta Damai

6 Maret 2025   08:11 Diperbarui: 6 Maret 2025   08:11 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bulan Ramadan adalah bulan untuk menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam. Sudah menjadi semacam tradisi untuk berbuka puasa selalu tersedia takjil, disamping menu utama.

Takjil bisa dibuat sendiri bersama keluarga, atau bila ingin praktis tinggal beli saat ngabuburit. Takjil biasanya berupa aneka bubur manis, yang lalu berkembang dengan aneka jajan pasar dan minuman.

Bubur manis, biasanya adalah bubur sumsum, bubur candil, bubur merah delima, bubur sagu, bubur ketan hitam, atau kolak (bisa pisang, ketela rambat, ubi kayu, kolang-kaling, atau campur).

Sedangkan jajan pasar, bisa kue nagasari, kue mangkok, risoles, kroket, tahu isi, pisang goreng, dan lain-lain. Ditambah aneka minuman segar, dari es teh manis, es campur, es coklat, es sirup, es doger, es timun suri, es blewah, es cincau, es cendol, es Kelapa muda, es Thai Tea dan es teler.

Lazimnya dijajakan oleh gerai-gerai dadakan di kawasan lingkungan perumahan dan mall. Biasanya pedagang mulai berdatangan sekitar jam tiga sore dan tutup saat bedug magrib sudah terdengar.

Dulu, saat saya tinggal di Cirebon, berburu takjil saat ngabuburit perlu usaha lebih alias harus ikut "war" atau bersaing untuk mendapatkan takjil.

Namun di perumahan saya di Tangerang Selatan (TangSel) kini suasana biasa-biasa saja, tak perlu "war". Hanya saja supaya tidak kehabisan takjil, sebaiknya membelinya sekitar jam empat sore. Bila mendekati magrib, memang tinggal sisa atau sudah habis.

Kalau saya perhatikan di wilayah saya tidak perlu "war" karena penjualnya cukup banyak. Selain di sekitar perumahan juga ada di depan sebuah mall.Atau warga TangSel cinta damai ya?

Untuk membangun "quality time" bersama keluarga, sebaiknya bila sempat buatlah takjil bersama keluarga, orangtua bersama anak-anak. Karena seru merasakan takjil buatan sendiri, daripada sekadar membeli dari "war" takjil.

Ini pengalaman saya, bagaimana dengan Anda? Yuk saling berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun