Wisata ke Paris hampir pasti menjadi impian banyak orang. Kota mode yang sangat gemerlap, dengan gedung-gedung megah berarsitektur Barok.
Pengalaman sementara wisatawan, wisata ke Paris pasti mahal. Bagi orang Indonesia pertama tiket pesawat pulang pergi, hotel, dan beaya makan. Belum yang hobi belanja, harus menyiapkan dompet yang tebal.
Setelah diselidiki, semua kemahalan ini, ternyata disebabkan wisatawan pergi ke Paris menggunakan biro perjalanan. Tentu mahal, karena biro perjalanan pasti akan membawa wisatawan ke destinasi yang bisa memberi pemandu wisata segepok komisi atau uang tips, bila mereka membawa wisatawan ke mall terbesar dan terlengkap, seperti Lafayette, pertunjukan kabaret, seperti Moulin Rouge, dan membawa wisatawan ke restoran fine dinning.
Mengapa kita harus menggunakan biro perjalanan? Alasan utama, karena kita tidak sanggup berbahasa Prancis. Memang orang Prancis agak arogan, mereka begitu bangga dengan bahasanya, hingga enggan menanggapi pertanyaan dalam bahasa lain, misal Inggris.
Jadi, bila ingin berwisata dengan beaya murah ke Paris, pergilah sendiri, usahakan memiliki teman yang mampu berkendara dan sanggup sedikit berbahasa Prancis, janganlah menggunakan biro perjalanan.
Tips berwisata murah di Paris dikisahkan oleh Siti Asiyah, Sekretaris komunitas Koteka saat ini pada webinar Koteka Talk 167.
Siti yang saat ini adalah diaspora Indonesia yang berdomisili di Bonn, Jerman. Karena ingin bertemu dengan sanak keluarganya yang sedang berada di Paris, maka Siti dan keluarganya harus pergi ke Paris untuk menemuinya.
Menggunakan pesawat jelas lebih mahal, maka Siti memutuskan berkendara dengan mobil. Selain dengan alasan praktis, sebagai sarana transportasi selama di Paris.
Perjalanan dengan mobil dari Bonn ke Paris ditempuh dalam 5,5 jam. Memang banyak perbedaan berkendara di Jerman dan Prancis. Dimulai dari cara mengisi bahan bakar, jalanan yang penuh lingkaran, tanpa petunjuk jalan, berkendara di Prancis tidak serapi di Jerman. Namun lebih santai, karena orang Prancis sangat toleran, dan tidak marah-marah bila kita salah jalan. Selama berkendara di Paris, tidak terdengar bunyi klakson. Ciri khas warga Prancis yang sangat toleran.