Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yuk Menulis Konten Politik

11 Agustus 2023   22:30 Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:35 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (sumber gambar: pascasarjana.umsu.ac.id)

Sore ini, Jumat 11 Agustus 2023 di ruang Mahakam, Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta telah berlangsung diskusi antara Widha Karina Content Head Kompasiana yang didampingi Edward Kennedy, pjs Managing Editor dari Kompas TV dengan kira-kira 15 Kompasianer yang gemar menulis atau membaca konten bergenre Politik.

Tujuannya adalah untuk menggairahkan lagi penulisan konten bergenre Politik. Karena dengan adanya "sensorship" yang dianggap terlalu lama, dapat membuat Isi konten menjadi mubazir. Maka harus ada panduan, agar penulis konten Politik tidak kena semprit

Pembicaraan bersifat diskusi, jadi tidak ada pembicara yang berdiri di depan ruangan, namun semuanya duduk sama rendah sama tinggi di meja nyaris berbentuk lingkaran.

Guna memudahkan diskusi, Widha memancing dengan pertanyaan-pertanyaan kepada Edo yang dulu sempat bekerja di Mojok, Tirto dan Kumparan. Lalu peserta boleh menyanggah atau memberikan usulan.

Dari diskusi selama 2 jam, hingga menjelang magrib, didapat kesimpulan agar aman dalam menulis konten bergenre Politik, sebagai berikut:

1. Dalam menulis konten bergenre Politik, kritiklah kebijakannya, bukan orangnya atau pejabatnya, guna menghindari tuntutan pencemaran nama baik atau melanggar UU ITE.

2. Tulislah berdasar data yang valid dan akurat dari institusi resmi, Jangan hanya data dari ucapan atau diskusi di warung Tegal. Kalau bisa, memberikan solusi, jangan hanya mengkritik saja.

3. Jangan menggunakan kata-kata, kalimat, diksi yang bernada kasar, seperti marah atau makian..

4. Boleh menyiasati dengan kalimat satir. Atau mengasosiasikan dengan cerita wayang sehingga lebih tersamar dan tidak tunjuk langsung. Atau berupa suatu wawancara imajiner.

5. Saat menuliskan nama pejabat publik yang dikritik, sebaiknya menggunakan initial.

6. Meski cukup aman dengan menggolongkan ke genre Fiksi, namun sebaiknya jangan. Demi menghormati penulis bergenre Fiksi, seperti penulis novel, cerbung, dan cerpen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun