Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tugu Pamulang, Ikon Baru Tangerang Selatan

19 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   07:21 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Pamulang (sumber: tepublika.co.id)


Selalu, beri arti pulang
Kawanku, t'lah tumbuh seribu
Doaku, akan selalu pulang ke Pamulang
Merayap di jalan layang
Danau yang tenang
Rindang pepohonan
Terlihat kuda berkawan
Langit berawan
Tiba di Bundaran
Malam tak takut kelaparan
Warung tenda yang bertebaran
Luapan air hujan datang
Ular sesekali ke permukaan

(Pulang ke Pamulang, Endah N Reza)

Tugu ini belum ada saat kota Tangerang Selatan dibentuk. Untuk memberi petunjuk ke teman arah ke Pamulang sangat sulit karena waktu itu Google Map belum ada. Paling mudah ya beri petunjuk dari Bumi Serpong Damai, cari Institut Teknologi Indonesia (ITi). Baru setelah ada Unversitas Pamulang jadi lebih mudah lagi. Tugu Pamulang ini juga belum ada saat kantor Walikota Tangerang Selatan masih berada di Kecamatan Pamulang.

Tugu ini penampilannya gagah, anggun, dan banyak mengandung makna filosofi. Dirancang memiliki motif sesuai dengan karakter masyarakat Tangerang Selatan yang modern, cerdas bijaksana, harmonis, terbuka namun religius.

Tugu Pamulang terdiri beberapa bagian. Marilah kita bahas satu persatu, dimulai dari bagian bawah sebagai dasar atau penyangga tugu, memiliki ukuran lebar sehingga mampu menyangga bagian pilar. Kerangka terbuat dari besi.

Bagian pilar yang digambarkan ornament dengan motif karakter masyarakat Tangerang Selatan. Jumlah pilar ada enam buah yang menggambarkan rukun Iman dalam agama Islam (.Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Allah, Nabi dan Rasul, Hari Kiamat , Qadha dan Qadar).

Pada pilar-pilar terdapat relief bermotif bunga melati sebagai lambang keterbukaan. Juga motif batik sebagai lambang kebijaksanaan dan kerendah hatian namun kuat dan lembut. Motif berikutnya tumpal batik, yang menggambarkan masyarakat yang harmonis sekaligus diyakini sebagai penolak bala.

Bentuk pilar diadaptasi dari bentuk layar perahu yang banyak digunakan pada armada kesultanan Demak.

Pada bagian tengah berbentuk gigi balang dengan corak lima baris ombak. Pemiilhan angka 5 sesuai dengan rukun Islam (mengucapkan syahadat, menjalankan salat, melakukan puasa, membayar zakat dan melksanakan naik haji).

Sedangkan bagian atas berupa kubah yang  mengambil bentuk biduk. Bagian mahkota menggambarkan tauhid. seperti pada menara masjid Agung Demak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun