Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadiah untuk Sopir Kantor

21 Maret 2022   06:30 Diperbarui: 21 Maret 2022   06:35 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarung (sumber: murianews.com)

Sebut saja namanya, Nurdin, dia berprofesi sebagai sopir kantor di department General Affair. Dia bukan sopir pribadi siapapun, setiap mendapat jadwal dari pimpinan departemen General Affair, dia selalu melayani mengantarkan atau menjemput dengan baik.

Saya juga rutin mendapat layanan jasanya, bila harus keluar kantor untuk menghadiri rapat di kantor pelanggan, dan dia dengan setia menunggu serta menjemput di depan gedung bila sudah kupanggil melalui pesan singkat.

Biasanya saya meminta jasa sopir dari General Affair bila harus menghadiri rapat di gedung yang sulit mendapatkan tempat parkir. Untuk rapat di lokasi pelanggan yang tempat parkirnya mudah, saya lebih senang membawa mobil sendiri.

Saya juga sering diantar jemput bila sedang tugas ke luar kota dengan pesawat. Diantar berangkatnya, dan dijemput saat pulang. Saya juga acap menggunakan jasa sopir bila harus menghadiri pemasukan dokumen pelelangan, agar tidak terlambat dan pikiran dapat berkonsentrasi pada perhitungan harga saat negosiasi setelah pelelangan dibuka. Juga pulangnya lebih aman, bila pelelangan kalah, karena sopir lebih konsentrasi pada pekerjaannya tanpa terpengaruh menang atau kalahnya pelelangan.

Sebagai sopir kantor, Nurdin jarang mengeluh seperti sopir lainnya. Meski harus berangkat pagi hari maupun pulang malam hari tugas tetap dijalankannya dengan baik.

Karena sikapnya yang baik dan bersahabat banyak karyawan yang senang bila diantar oleh Nurdin. Bahkan saat bulan Ramadan tiba, meski dia menjalankan puasa dengan rajin, dia tetap bekerja dengan penuh semangat dan tidak tampak mengantuk atau lemah.

Itulah sebabnya, saya setiap menjelang Lebaran, selalu memberikan hadiah sebuah sarung untuk keperluan sholat Ied. Ketika saya pernah bertugas ke Samarinda, sempat saya belikan sarung Samarinda. Tetapi bila sedang tidak keluar kota, saya membelikan dari toko swalayan di dekat rumah. Tanpa melihat harga atau kualitasnya, Nurdin sangat senang atas hadiah sarung ini.

Karena hanya saya yang memiliki kebiasaan memberikan hadiah sarung pada setiap Lebaran, maka beberapa hari menjelang memasuki bulan Ramadan, Nurdin memberanikan diri untuk bicara dengan saya.

"Tahun ini ada hadiah sarung lagi, Pak?", tanyanya dengan sopan dan agak malu-malu.

"Ya tentu," jawab saya. 'Tapi saya belum beli sekarang".

"Wah kebetulan Pak, karena saya kepingin mendapatkan sarung dengan pola batik agar seragam dengan isteri saya saat ber Lebaran di kampung", katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun