Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masihkah Anda Membutuhkan ART?

22 November 2021   09:00 Diperbarui: 22 November 2021   10:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ART (sumber: popbela.com)

Masihkah kita membutuhkan ART (Asisten Rumah Tangga) ? Begitu diskusi diantara para Kompasianer saat admin Kompasiana mengangkat tema ini menjadi Topik Pilihan. 

Berapa gaji kita dan isteri / suami agar dapat menggaji seorang ART? Hal ini bila kita sebagai karyawan biasa bukan level manager atau direksi. Itupun bila kita menggaji ART dengan patokan UMP. Atau kita menggaji dibawah UMP karena ART ikut makan tiga kali sehari bersama keluarga kita?

Bagi yang suami dan isteri bekerja tentu membutuhkan ART. Sedangkan bagi yang suami saja yang bekerja, rasanya terlalu mewah bila masih memiliki seorang ART. Kebanyakan lrbih memilih gotong royong dikerjakan sendiri. 

Dan menetapkan hari Sabtu / Minggu / libur sebagai hari kerja bersama membereskan urusan rumah, seperti mrmbersihkan rumah, mencuci dan menyeterika pakaian. 

Selain gaji lebih baik dialokasikan untuk anggaran keperluan lain, bahkan memiliki investadi, privasi, juga banyaknya pengalaman sulit mendapatkan ART yang cocok. 

Apalagi pada masa pandemi kemasukan orang luar, sepertinya cukup berbahaya. Mau di karantina saat baru datang dari desa / kampung, mau di karantina dimana? Berbeda bagi mereka yang memang tergolong "yhe crazy rich" karena memiliki rumah lebih dari satu, sehingga bisa melakukan karantina di rumah yang tidak ditempati.

Nah, bagi keluarga yang terpaksa harus memilki ART, karena suami dan isteri bekerja dan keduanya memilki karier yang baik, maka memiliki ART sudah sepatutnya. 

Atau bagi isteri di rumah yang memiliki bisnis daring baik memiliki toko di market place ataupun toko daring sendiri yang memerlukan bantuan seorang ART untuk penyiapan pengiriman (packing dan delivery), perlu menahami kiat-kiat dalam memilih ART.

1. Tentukan preferensi

Apakah memiliki seorang ART muda, setengah baya atau tua? Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Memilih yang muda, kuat tetapi bisa berbahaya bagi keharmonisan keluarga, bila sang suami genit. Juga harus siap bila ART pacaran dan suatu hari minta berhenti untuk menikah. Setengah baya, sering minta izin pulang ke desa / kampung dengan alasan anaknya sakit. Sedangkan yang tua, kekurangannya seing sakit-sakitan dan lamban.

2. Tentukan jenis pekerjaan

Setelah preferensi ditentukan, tentukan jenis pekerjaan atau istilah kantorannya, deskripsi kerja. Apakah ART membersihkan rumah, mencuci dan menyeterika, mengurusi anak kecil, mengurusi satwa peliharaan, merawat kebun, dan memasak? Atau tugas lainnya.

3. Usahakan mencari referensi

Hendaknya mencari calon ART berdasar referensi sehingga diketahui dengan jelas riwayat keluarganya (mencegah kabur dan melakukan kejahatan) dan mengetahui sedikit karakternya. Referensi ini bisa diperoleh dari ART salah satu keluarga, teman atau tetangga.

4. Sebagai majikan, kita sebaiknya melakukan wawancara sebelum penerimaan untuk memahami karakternya cocok dengan kita atau tidak. Hal ini mirip dengan wawancara kerja saat ingin merekrut karyawan di perusahaan.

5. Tentukan upah dan peraturan

Berdasar deskripsi kerja yang telah ditentukan, tentukan nilai upah. Bila upah disetujui, lalu berikan peraturan kerja seperti halnya bila kita bekerja di perusahaan ada Peraturan Perusahaan. Tentu tidak serumit Peraturan Perusahaan, tetapi mencakup libur, jam kerja dan tata tertib.

Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, semoga dapat memperoleh ART yang sesuai. Ingat, jalankan langkah-langkah diatas, jangan terburu-buru dengan alasan apapun, daripada kecewa. Semoga petunjuk ini membzntu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun