Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perlu Koordinasi Terpadu untuk DSP Toba

20 September 2021   09:34 Diperbarui: 20 September 2021   09:36 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba (sunber:  pontas.id)

Motto pariwisata untuk mengunjungi Indonesia adalah "Wonderful Indonesia". Yang digaris bawahi oleh Presiden RI Joko Widodo dengan menunjuk Danau Toba sebagai salah satu dari lima "Destination Super Priority" (DSP), sehingga layak menyandang sebutan "DSP Toba".

Danau Toba adalah destinasi wisata yang lengkap, mulai dari wisata panorama, budaya, kuliner,  petualangan, religi, eco-tourism, heritage dan MICE.

Perjalanan darat dari Bandara Internasional Sisingamangaraja XII di Siborong-borong, Tapanuli Utara ke Danau Toba, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam pesawahan dan ladang. Juga bila mengambil jalur darat dari Medan, dengan bis jurusan Medan-Parapat selama 4 jam atau menyewa mobil, jalan sepanjang 72 kilometer dapat ditempuh selama satu jam lebih dari bandara Sisingamangaraja XII agar bisa lebih cepat tiba di pelabuhan Tigaraja untuk selanjutnya berlayar 60 menit ke Tuktuk, di Samosir.

Bila melewati daerah Gurgur, berhentilah sejenak guna menikmati keindahan Danau Toba. Bisa untuk coffee break atau untuk mengabadikan pemandangan dengan kamera dan video.
Danau Toba merupakan danau raksasa dengan latar belakang perbukitan yang dirajut dengan sambutan keramahan bangsa Batak serta tujuan wisata penuh magis dan cerita rakyat serta peninggalan zaman megalitik dan Kampung Legenda Manusia Batak Pertama.

Danau Toba merupakan danau kaldera akibat erupsi sekitar 75 ribu tahun lalu. Mengacu dari penelitian, umur potasium karbon, gunung Toba diprediksi meletus sebanyak empat kali dengan letusan vulkanik terdahsyat paling akhir  yang mempengaruhi kebudayaan manusia pada masa itu. Debu setebal 15 cm menutupi kawasan Asia Tenggara bahkan abu erupsi mencapai Kutub Selatan.
Bisa dibayangkan betapa dahsyat erupsi vulkanik dengan abu mencapai ketinggian 18 KM diatas permukaan bumi hingga menciptakan perubahan klimatik, suhu di bumi turun hingga 2 derajat Celcius. Diperkirakan jumlah korban 30 hingga 50 ribu manusia dan selamat 3 hingga 5 ribu jiwa saja. Secara bertahap kaldera ini terisi air, dengan luas 3,000 kilometer persegi (100 km x 30 km), Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Di tengah danau, terdapat pulau Samosir yang merupakan sisa dari anjloknya ruang magma di lingkaran danau.

Heritage of Toba

Wisatawan yang mengincar wisata heritage sebaiknya mengunjungi Ambarita., letaknya sekitar 5 kilometer dari Tuktuk. Ambarita merupakan desa dari Raja Siallagan yang berumur lebih dari 300 tahun. Disini terdapat peninggalan Stone Chair (tempat duduk dari batu) yang terkenal. Pada masa dulu, masyarakat Ambarita masih menganut ilmu hitam dan kanibal. Akibatnya, pencuri, pezinah dan musuh yang kalah perang akan dihadapkan pada pengadilan berupa batu khusus, diikat dan diberi penutup mata, disayat, seluruh permukaan tubuhnya digosok dengan cabai dan bawang putih hingga akhirnya dipenggal. Tubuh dari korban akan dicampur dengan daging kerbau, dihidangkan kepada para tetua diselingi dengan minum darah korban. Para wisatawan yang mempelajari arkeologi sangat menyenangi tempat ini untuk penelitian.

Wisata heritage berikutnya di Simanindo, berupa Museum Huta Bolon yang merupakan rumah dari Raja Batak yang beristrikan 14 perempuan. Rumah Bolon memiliki dekorasi 10 tanduk kerbau dengan ukiran Mula Jadi serta koleksi senjata, dapur dan peralatan rumah tangga. Anda akan disuguhi musik live gondang dan pantun serta tarian tradisional dan pertunjukan Sigale-gale (Batak puppet). Para penonton akan diberi ulos (scarf panjang tradisional dan penutup kepala) lalu diajak menari atau manor-tor bersama. Selain mempelajari adat dan budaya Batak, Anda juga dapat mempelajari Pangururan, yang mitosnya, Pusuk Buhit (Gunung Suci) merupakan tempat lahirnya Siraja Batak pertama di bumi oleh Mulajadi Na Bolon. Puncak Pusuk Buhit (1981 meter) menawarkan pemandangan spektakuler seluruh Danau Toba. Untuk mencapai puncak dibutuhkan perjalanan mendaki selama 4 hingga 5 jam.

Tomok, tempat peninggalan megalitik, letaknya 5 kilometer selatan Tuktuk, terdapat  makam Raja Sidabutar. Raja yang mengadopsi agama Kristen. Makam yang beumur lebih dari 470 tahun ini merupakan sarkofagus dengan 1 buah batu utuh yang memiliki dekorasi singa dengan tiga tanduk dan mata besar membelalak.

MICE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun