Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Situasi Pandemi di Argentina, Paraguay, dan Uruguay

22 Mei 2021   19:31 Diperbarui: 23 Mei 2021   15:27 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dubes Niniek (dok: Koteka)

Seluruh dunia terancam pandemi Covid-19. Kita yang tinggal di Indonesia sering resah melihat pengumuman yang dikeluarkan oleh Satgas Covid tiap harinya. 

Pada kesempatan sore hari ini melalui acara Koteka Talk 36 yang diadakan melalui laman zoom mengangkat tema 'Situasi Pandemi di Argentina, Paraguay, Uruguay Serta Sekilas Buenos Aires'. 

Sebagai nara sumber utama adalah Dubes LBBP RI Niniek Kun Naryatie dan dimoderatori oleh Gaganawati Stegmann, Kompasiana of The Year 2020.

Melalui acara ini kita diajak untuk mengetahui dan memahami penanganan Covid-19 di tiga negara Amerika Latin ini. Dalam presentasinya Dubes Niniek yang kelahiran Surabaya ini memaparkan bahwa korban terpapar Covid-19 di Argentina sekitar 3 juta, Paraguay 300 ribu dan Uruguay 250 ribu. Di Argentina pernah terjadi peningkatan kasus tiap hari 35.000 kasus dengan korban meninggal dunia 500 orang per hari. Hal ini sangar membebani fasilitas kesehatan.

Guna mengatasi hal ini Pemerintah Argentina menerapkan:

1. National Health Emergency status
2. Lockdown nasional dengan persetujuan parlemen
3.  Vaksinasi berdasar kelompok prioritas dan bersifat sukarela

4.  Membatasi mobilitas masyarakat dengan izin ke pemda setempat
5.  Warga hanya boleh ke toko di dekat rumah

6. Resto hanya boleh melayani pesan antar,  makan ditempat hanya 30% dan harus di area terbuka
7. Bioskop dan pertunjukan kesenian harus daftar secara online

8. Gym di area tertutup dilarang
9. Obyek wisata hanya untuk warga lokal
10. Penutupan dan pengurangan frekuensi transportasi umum. Warga boleh naik bis bila memiliki surat izin bepergian.
11. Pembelajaran 50% virtual, 50% tatap muka

12. Kegiatan keagamaan boleh dihadiri 10 orang saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun