Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat kepada Bapak Ibu di Kampung

9 Mei 2021   03:38 Diperbarui: 9 Mei 2021   06:35 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kampung (sumber: kompas.com)

Bapak dan Ibu yang ananda hormati,

Apa kabar Bapak dan Ibu? Ananda doakan selalu dalam keadaan sehat wal'afiat selama masa pandemi ini. Ananda dan keluarga di Tangerang Selatan juga selalu sehat. Meski sudah mendapat vaksinasi dua kali, kami masih tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Semula kami sudah berencana untuk mudik pada libur Lebaran, karena tahun lalu juga sudah tidak mudik. Kami lebih percaya diri karena sudah mendapat vaksinasi meski anak-anak belum mendapat giliran vaksinasi. Tiba-tiba terjadi bencana tsunami virus di India, sehingga Pemerintah harus mengantisipasi lonjakan korban terpapar virus belajar dari pengalaman liburan tahun lalu. 

Menurut info Pemerintah, telah terjadi lonjakan korban terpapar virus pada libur Lebaran tahun lalu, libur Agustus, libur Oktober dan libur akhir tahun. Guna menyelamatkan kondisi Indonesia agar tidak terjadi bencana tsunami virus, maka Pemerintah melakukan larangan mudik dan menghentikan semua transportasi umum darat, laut dan udara. 

Bepergian dengan kendaraan pribadi juga dilarang karena akan dilakukan pencegatan di beberapa pintu keluar tol per tanggal 6-24 Mei 2021. Semoga tahun depan sudah terbentuk kekebalan komunitas (herd community) di Indonesia sehingga kami dapat mudik. Karena kami juga tidak mau seperti lagu bang Thoyib yang tiga kali Lebaran tidak pernah pulang.

Selain himbauan dan larangan Pemerintah, kami juga sangat mengkawatirkan kesehatan Bapak dan Ibu khususnya, karena orangtua sangat rentan tertular virus. 

Lagipula meski kami berangkat sehat, kami tidak tahu bila dalam perjalanan mudik ketemu dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) sehingga sangat memungkinkan kami menjadi carrier atau pembawa virus ke kampung yang saat ini seluruh warga dalam keadaan sehat. 

Info yang lebih mengerikan lagi adalah telah masuknya virus mutasi yang lebih ganas ke Indonesia sehingga kita harus lebih waspada dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan benar, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Hendaknya nanti saat Lebaran tiba, selesai sholat Ied, kita saling silaturahmi melalui video call atau aplikasi Zoom atau Google Meet seperti tahun lalu. Kita dapat saling bermaafan secara virtual dan dapat saling melepas rindu meski tanpa sungkem, peluk dan cium, karena hanya dapat melihat gambar dan mendengar suara saja. Kita sebaiknya tetap tinggal di rumah dan tidak mengunjungi tetangga atau teman, apalagi pergi ke tempat wisata atau mall.

Lebih baik kita dapat menahan diri agar tahun depan bila Allah mengizinkan kita dapat bertemu kembali bersama dalam keluarga besar, meski harus tidur berdempet-dempetan, namun suasananya sangat akrab. Kita dapat belanja bersama, memasak bersama ketupat, opor ayam, rendang daging dan sambal goreng hati, lalu kita santap bersama setelah selesai sholat Ied dan saling bermaafan. Kemudian kita dapat menyambangi kerabat di kampung dan saling mengunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun