Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Perempuan Selalu Dikalahkan?

2 April 2021   17:53 Diperbarui: 2 April 2021   18:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan (sumber: liputan6.com)

Yang pelik bila keduanya memiliki memiliki nilai akademik yang sama dan tergolong biasa-biasa saja. Keputusan akhirnya akan kembali pada keputusan klasik, anak perempuan akan di nomor duakan meskipun keputusan ini tidak adil menurut teori emansipasi. Tapi siapakah yang mampu memberikan pilihan yang adil dan tidak melanggar konsep emansipasi bila menghadapi kondisi yang pelik seperti ini.

Dalam hal ini yang terpenting adalah mengawal agar anak yang mendapatkan prioritas menempuh pendidikan tinggi memahami kondisi pelik ini dan mampu menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu sehingga tidak mengecewakan orang tua yang sudah memilih dengan terpaksa serta melanggar konsep emansipasi. 

Keberhasilan atas pilihan yang berat ini masih dapat sedikit mengobati perasaan bersalah yang ada pada diri orang tua. Dan hendaknya anak-anak juga dapat memahami.pilihan berat yang harus diambil orang tua dalam posisi yang sangat sulit.

Orang tua selalu berusaha adil terhadap semua anaknya, agar anak-anak juga harus selalu menghormati keputusan yang diambil orang tuanya karena pilihan berat ini harus diambil secara terpaksa.

Semoga tingkat perekonomian keluarga terus membaik, agar orang tua tidak perlu mengambil keputusan yang tidak adil secara gender. Dan juga agar biaya pendidikan tinggi makin terjangkau agar orang tua tidak perlu tersiksa untuk mengambil keputusan yang tidak adil terhadap anak perempuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun