Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Teman Terima Vaksin di Amerika Serikat

23 Januari 2021   13:52 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:54 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin (sumber: kontan.co.id)

Mungkin karena saya bukan tergolong nakes (tenaga kesehatan), maka saya harus bersabar menunggu giliran panggilan untuk mendapat vaksinasi Covid-19. Sambil harap-harap cemas, semoga pesanan vaksin tiba tepat waktu dan benar-benar mampu mengakhiri pandemi ini.

Saya ingin menceritakan kisah teman saya yang bekerja sebagai Nakes di Colorado, Amerika Serikat yang telah mendapatkan vaksin pada hari Rabu 20 Januari 2021. Dia menerima panggilan untuk vaksinasi jam 09.00 waktu Colorado dan setelah menyelesaikan proses administratif, akhirnya jam 09.50 mendapat suntikan vaksin Corona buatan Pfizer suntikan pertama. Disebut yang pertama, karena satu bulan lagi ia harus menerima suntikan vaksin kedua.

Proses administratif cukup banyak yang ditanyakan, apalagi teman saya sudah berusia 62 tahun. Pertama kali diperiksa suhu tubuh dengan thermo-gun di dahi. Lalu harus mengisi formulir dengan banyak pertanyaan. Yang sempat diingatnya, adalah pernah atau tidak mengalami gejala saat disuntik, memilki alergi terhadap apa saja, apakah memiliki sakit bawaan yang harus diisi dengan lengkap dan jujur.

Bila memiliki asuransi kesehatan dari perusahaan apa berikut nomor ID Asuransi Kesehatannya, tanggal lahir dan beberapa pertanyaan lain yang dia tidak ingat semuanya.

Selain usianya yang sudah diatas 60 tahun, teman saya memiliki berbagai macam alergi, seperti alergi antibiotik, alkohol dan unagen dan pernah hampir meninggal dunia saat  disuntik antihistamin pada tahun 1980, serta memiliki masalah  juga di jantung karena debar jantung suka tidak beraturan (Aritmia). 

Teman saya kawatir dia tidak lolos penyaringan dengan kondisinya yang cukup buruk. Tapi ternyata dia dinyatakan boleh menerima vaksinasi. 

Setelah disuntik vaksin hingga malam hari tidak mengalami masalah berat, hanya sedikit pegal pada lengan yang disuntik, tapi tidak terlalu mengganggu, bahkan bisa langsung bekerja setelah vaksinasi.

Satu jam setelah disuntik vaksin,  teman saya mengkonsumsi Panadol biru untuk mengantisipasi sakit pegal dan effek lain setelah di vaksin. Sarannya jangan mengkonsumsi  obat-obatan lain seperti Cortizon dan sejenisnya karena akan mempengaruhi efek vaksin corona.

Dengan cerita teman saya ini, sebaiknya para sahabat jangan takut atau kawatir untuk disuntik vaksin demi perlindungan kita dari virus corona, kesehatan kita lebih penting dari kekawatiran kita. 

Selamat menunggu giliran vaksinasi internasional dengan vaksin corona agar selalu sehat dan tidak perlu merasa kawatir terpapar virus yang tampaknya makin ganas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun