Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sriwijaya Air Kecelakaan, Masih Amankah Naik Pesawat?

13 Januari 2021   20:02 Diperbarui: 13 Januari 2021   20:10 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sriwijaya Air (sumber: tribunnews.com)

Beberapa hari yang lalu ada kabar duka, pesawat komersil Sriwijaya Air jalur Jakarta - Pontianak SJ-182 telah diberitakan jatuh diperairan Kepulauan Seribu. Meski pencarian badan pesawat dan korban masih berlangsung, diperkirakan semua penumpang dan awak pesawat tidak ada yang selamat.

Kecelakaan penerbangan dimana terdapat kerusakan berat pada pesawat juga menimbulkan korban jiwa dan luka oleh Aviation Safety Network disebut 'accident'. Sejak Indonesia memiliki transportasi udara dari 1945-2018 tercatat sudah terjadi 99 kasus accident.

Dan total korban adalah 2.247 nyawa, hingga tahun 2018 jadi belum termasuk korban jatuhnya Sriwijaya Air. Indonesia tercatat sebagai negara dalam 10 besar dengan accident tertinggi, posisi ke delapan berada dibawah Amerika Serikat, Rusia, Brazil, Kolumbia, Kanada, Inggris dan Perancis.
Menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) prosentase accident pesawat udara di Indonesia  disebabkan oleh faktor manusia 67%, teknis 15%, lingkungan 12%, dan infrastuktur 4%.

Guna mencegah terjadinya accident telah banyak dilakukan aksi mulai dari bandara keberangkatan, saat masuk ke pesawat, didalam kabin pesawat dan saat pesawat sudah mendarat. Diantaranya penumpang dilarang membawa bahan peledak, senjata, alat / barang berbahaya, bahan kimia / gas, dan terakhir ditambah power bank / baterai lithium dan rokok elektronik beserta pemantiknya.

Di dalam kabin pesawat juga selalu ada prosedure keselamatan yang diperagakan oleh awak kabin, ditambah leaflet keselamatan pada setiap kantong di tempat duduk.

Menurut statistik accident umumnya 80% terjadi pada Critical Eleven yang disebut saat paling kritis yakni 3 menit setelah tinggal landas dan 8 menit sebelum mendarat. Setelah pesawat mendarat, penumpang juga selalu diingatkan untuk tetap mengenakan sabuk keselamatan hingga pesawat berhenti sepenuhnya.

Bagaimana sikap penumpang pesawat bila diberitakan pesawat mengalami kecelakaan? Penumpang hendaknya tetap tenang dan selalu mengikuti arahan awak kabin. Perlu mengingat letak pintu darurat, yang selalu diinfokan pada saat pertunjukan prosedure keamanan. Anda sebaiknya mengingat patokan letak pintu darurat, supaya bila ada asap dapat dengan mudah mencapainya.

Duduklah dengan tegak dan melipat kaki agar mudah menekuk badan. Posisikan tubuh serendah mungkin agar tidak terbentur benda keras atau tajam. Lindungi kepala dengan cara menyilangkan tangan.

Jika pesawat menyentuh air, sebaiknya Anda sudah mengenakan jaket pelampung, tapi jangan ditiup dulu. Bila ada asap segera kenakan masker. Letak jaket pelampung dan masker selalu diinfokan saat pertunjukan produre keselamatan.

Bila pesawat sudah berhenti, jangan membuka apapun tanpa perintah awak kabin. Tinggalkan barang bawaan dan tunggu instruksi awak kabin, jangan lari karena akan membuat penumpang lain panik.

Bila sudah berhasil keluar dari pesawat, segera pergi menjauh, guna menghindari pesawat terbakar atau meledak.

Apakah lalu menggunakan moda transportasi pesawat berbahaya? Tidak. Menurut IATA, faktor penumpang bisa meninggal akibat kecelakaan pesawat udara itu 1: 1.000.000, sedangkan faktor penumpang bisa meninggal akibat kecelakaan mobil 1:5.000. Meski moda transportasi udara tergolong risiko tinggi karena bila kecelakaan akan menimbulkan banyak korban, namun secara probabilitas risiko kecelakaan transportasi udara lebih jarang.

Semoga tidak ada lagi accident, dan turut bersimpati dan berduka atas terjadinya accident pada Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun