Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Berkomunikasi dengan Atasan?

2 September 2020   07:30 Diperbarui: 2 September 2020   07:29 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boss (sumber: today.uconn.com)

Bagi Anda yang berstatus karyawan tentu tidak asing dengan dua hukum yaitu "Hukum no.1 Boss selalu benar", "Hukum no.2 bila Boss salah, lihat hukum no.1". Yang artinya bahwa boss itu tidak pernah salah.

Benarkah boss selalu benar? Tentu tidak. Boss juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Hanya saja karena pangkatnya lebih tinggi dari Anda maka boss tidak mau disalahkan didepan umum.

Itulah sebabnya Anda harus pandai atau mengetahui cara berkomunikasi dengan atasan. Katakanlah Anda terlibat pada suatu perdebatan hebat dengan atasan Anda, sebagai bawahan meski merasa benar, wajib mengalah sejenak dan tidak langsung mendebat atasan Anda, apalagi dihadapan bawahan lainnya.

Anda tidak boleh mempermalukan atasan  Anda di depan orang banyak, lagipula Anda harus menurunkan emosi Anda terlebih dulu sebelum Anda mendebat atasan Anda.

Sering kali atasan kalau sudah marah sulit untuk diredakan, maka Anda harus mengatur strategi karena tanpa strategi yang jitu pada era yang sulit ini bisa-bisa Anda akan terkena pemutusan hubungan kerja, karena Anda dianggap melawan atasan atau tidak mematuhi perintah atasan.

Setelah Anda mampu menurunkan emosi Anda,  sebaiknya Anda menemui atasan Anda dan bicara empat mata. Pada pembicaraan ini Anda tidak boleh mengajukan pembenaran. Namun cobalah mengajak berkomunikasi atasan Anda dengan mengajak mencari solusi lain. Paling tidak dalam hal ini Anda tidak perlu menyinggung atau merendahkan gengsinya. 

Bila tentang tenggat waktu cobalah mempertanyakan kapan sebaiknya laporan dapat diserahkan kepada atasan. Atau bila ingin minta tanda tangan atau review, Anda harus mengajukan pertanyaan kapan saya boleh mengambil dokumen yang sudah ditanda tangani atau sudah selesai di review. Anda jangan sekali-kali menanyakan kapan Bapak / Ibu akan menandatangani dokumen atau kapan selesai mereview dokumen karena hal ini seolah-olah Anda mengatur atasan.

Jadi, pandai-pandailah berkomunikasi dengan atasan agar karier Anda dapat terus naik dan tidak kena pecat karena dianggap membangkang terhadap atasan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun