Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dengan Mengurangi Sampah Lingkungan, Mengurangi Kepusingan Pemprov

9 Desember 2019   13:17 Diperbarui: 9 Desember 2019   13:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Gerbang KBA Rawajati (dokpri)

Setelah dikumpulkan, sampah dipilah. Sampah organik berupa sampah dari alam, seperti daun dan rumput diolah menjadi pupuk kompos.

Proses pembuatan pupuk kompos berawal dari penerimaan / pengambilan sampah organik warga, setelah ditimbang, mulai dilakukan pemilahan, pencacahan, fermentasi, penyiraman dan pembalikan, pengayakan, pengepakan dan penjualan pupuk kompos.

Sampah anorganik seperti kardus, botol plastik, gelas plastik dijual ke pengepul besar. Sampah dari bungkus kopi dan mie cepat saji diolah menjadi tas yang bermanfaat.

Sampah kertas koran dapat dikreasikan menjadi vas bunga, tempat pensil, tempat sampah, tempat majalah, kotak tissue dan lain-lain, setelah divernis tampilannya mirip rotan. Pekerjaan ini dikerjakan oleh ibu-ibu dan dipasarkan pada tamu yang berkunjung maupun pada pameran UMKM.

Vas Bunga (dokpri)
Vas Bunga (dokpri)
Ibu-ibu memanfaatkan koran bekas (dokpri)
Ibu-ibu memanfaatkan koran bekas (dokpri)
Sisa hasil pengolahan yang masih ada dan disebut residu, sudah sangat berkurang, hanya tersisa sekitar 1.5% dari total sampah semula dan dibuang ke tempat sampah.

Jadi, disini telah berhasil menerapkan prinsip 3R yakni pengurangan (reduce), pemanfaatan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) sebesar 98.5%. Guna mengingatkan pada warga agar selalu peduli pada masalah sampah, diciptakan salam tiga jari (kelingking, jari manis dan jari tengah) sebagai simbol 3R.

Penghargaan yang pernah diterima KBA Rawajati adalah Bank Sampah Percontohan terbaik se DKI Jakarta (2017) dan Kampung Proklim Nasional dari KLHK (2017). KBA Rawajati termasuk penerima penghargaan Astra Bintang Pratama.

Lima Pilar
KBA Rawajati sebagai salah satu dari 77 KBA yang dikelola Astra telah menerapkan empat pilar dari lima pilar Astra yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan. Hanya satu pilar Astra yang belum diaplikasi di Rawajati yakni Teknologi.

Pilar Lingkungan sudah dibahas panjang lebar pada bagian awal tulisan ini, berupa Bank Sampah, biopori, dan pembuatan pupuk kompos.

Pilar Kesehatan saat ini fokus pada layanan posyandu, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, penimbangan bayi, dan perbaikan gizi.

Pilar Pendidikan mendirikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Dengan fasilitas ruang kelas yang permanen dan dilengkapi dengan fasilitas bermain di halaman sekolah. Astra mulai memberikan bantuan pendidikan sejak tahun 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun