Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mary Poppins Returns", Ciptakan Keceriaan di Penghujung Tahun

28 Desember 2018   08:51 Diperbarui: 28 Desember 2018   09:20 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film (sumber: www.21cineplex.com)

Sepertinya film ini sangat tepat ditayangkan pada akhir tahun 2018, sebuah film keluarga sekaligus musik yang sangat menawan, meski bersifat fantasy. Film ini seakan mampu menghilangkan semua kepenatan dan kegalauan selama setahun. 

Menggunakan istilah "Returns" karena film ini merupakan sekuel dari film pertamanya yang dibintangi oleh Julie Andrews dan tayang pada tahun 1964. Sinopsis film ini diadaptasi dari novel tulisan P.L. Travers.

Film ini dibuat dengan latar belakang kota London pada tahun 1935, saat disebut sebagai masa malaise, yaitu masa sulit mendapatkan pekerjaan, harga pangan tinggi, sehingga merupakan masa sulit bagi penduduk kota London.

Kisah diawali dengan dimunculkannya seorang tokoh baru, Jack The Lamplighter (diperankan oleh Lin-manuel Miranda) yang bernyanyi senang dengan sepedanya, memperbaiki lampu-lampu di kota London. 

Layar berikutnya menyorot suatu pagi yang chaos, rumah tua di jalan Cherry yang berantakan gara-gara ledakan pipa air, belum lagi ada gedoran dari juru sita bank yang memberitahukan bahwa rumah tempat tinggal keluarga Banks akan disita, bila tidak dapat melunasi semua pinjaman dalam waktu singkat, karena Michael Banks sudah tiga bulan lupa tidak membayar angsuran pinjaman.

Michael Banks yang kini sudah menjadi dewasa bersama adiknya Jane Banks adalah anak-anak yang dulu pernah menjadi asuhan Mary Poppins pada film pertama.  Michael panik dan pusing, karena sejak kematian isterinya, semua urusan rumah tangga menjadi tak terurus, meski sudah ada adiknya yang menemani dan seorang asisten rumah tangga setia yang mengurus ke tiga anak-anaknya Annabel, John dan George (diperankan oleh Pixie Davis, Joel Dawson dan Nathanael Saleh).

Ditengah kepanikannya, Michael terpikir untuk mencari surat saham kepemilikan bank milik mendiang ayahnya George Banks. Upaya maksimal sudah dilakukan oleh Michael dibantu Jane namun surat saham tidak kunjung ketemu, hanya menyisakan banyak sampah yang harus dibuang, termasuk sebuah layang-layang.

Layang-layang dari tempat sampah diterbangkan angin ke angkasa, George yang melihatnya lalu mengejarnya, disusul oleh ke dua kakaknya yang kawatir kehilangan adiknya. Karena angin yang kencang, hampir saja George terbawa angin, bila tidak keburu ditolong oleh Jack. 

Disinilah muncul Mary Poppins (diperankan oleh Emily Blunt) yang memegang layang-layang turun ke bawah dan membawa pulang ke tiga anak-anak serta menyatakan kepada Michael ingin kembali menjadi pengasuh bagi anak-anaknya, meski Michael sudah menyatakan di awal bahwa dia tidak sanggup menggajinya.

Munculnya Mary Poppins di keluarga Banks memunculkan petualangan baru bagi anak-anak, wajah kecil kusut masai mulai berubah menjadi ceria dan riang kembali. Petualangan di laut yang dianalogikan saat mandi, petualangan menonton konser musik yang dianalogikan dari mangkok porselen milik mendiang Ibu anak-anak dan banyak petualangan lain yang dinikmati anak-anak, akibat kemampuan magis Mary Poppins bersama tongkat kepala burung dan tasnya yang lengkap bak kantong Doraemon.

Sementara anak-anak berpetualang bersama Mary Poppins, Michael terus berburu waktu untuk menemukan surat saham. Ternyata upaya penyitaan rumah tersebut adalah upaya jahat dari keponakan direktur bank (diperankan oleh Colin Firth) guna memiliki rumah yang posisinya sangat strategis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun