Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gerakan "Jalan Terus Indonesia", Upaya Menghilangkan Budaya Mager

6 Agustus 2018   09:40 Diperbarui: 6 Agustus 2018   16:05 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Jalan Terus Indonesia (sumber: Charles)

Meski masih cukup banyak warga Indonesia yang belum mengecap fasilitas jalan yang mulus, seperti warga Badui yang selalu berjalan kaki tanpa alas kaki, anak-anak dipedalaman Indonesia yang untuk ke sekolah harus berjalan berpuluh kilometer, maupun penduduk desa yang harus membawa hasil bumi untuk dijual di kota.

Sebuah hasil survei global mengenai pergerakan manusia, ternyata warga Indonesia tergolong malas bergerak (mager), dengan peringkat paling bawah. Mungkin saja datanya diambil dari masyarakat kota yang terkenal hedonis. Ke mall selalu parkir di lokasi yang paling dekat lift atau pintu masuk. Bila ke toko di dekat rumah, juga selalu menggunakan mobil atau motor.

Tergerak oleh hasil survei ini, Inasgoc meluncurkan Gerakan "Jalan Terus Indonesia" yang mengharapkan warga indonesia untuk mau lebih banyak berjalan kaki, tambahkan 500 langkah untuk tiap warga Indonesia, agar status Indonesia membaik.

Selain itu, gerakan ini juga bertujuan mensuksekan Asian Games 2018, serta melestarikan gema Asian Games pada warga Indonesia pada hari-hari paska berakhirnya ajang akbar Asian Games.

Teladani Presiden

Dalam pengarahannya, Presiden RI Joko Widodo mengkritik masyarakat Indonesia yang malas jalan kaki kalau jaraknya agak jauh. Presiden Joko Widodo memberikan contoh dirinya, yang selalu berjalan kaki saat meninjau desa, kampung atau pantai. 

Bahkan pada saat akan menghadiri perayaan HUT TNI, dan mengalami kemacetan, Presiden joko Widodo tidak segan turun dari mobil kepresidenan dan berjalan kaki menuju lokasi acara.

Jalan kaki adalah olahraga yang murah dan menyehatkan. Jalan kaki dapat dilakukan pagi hari maupun siang hari. Makin panas, makin banyak keringat mengalir, makin menyehatkan bagi tubuh.

Jadi, masyarakat Indonesia harus mau meneladani sikap Presiden-nya yang gemar jalan kaki, agar kesehatan dan kebugaran tubuh selalu terjaga.

Dukungan Pemerintah

Guna mensukseskan Gerakan "Jalan Terus Indonesia", Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota wajib memperbanyak jalan khusus untuk pejalan kaki (trotoar atau pedestrian). Contohlah Macao, sebuah kota kecil, namun memiliki banyak jalan untuk pejalan kaki, sehingga membuat pejalan kaki merasa nyaman dan aman.

Peluncuran Gerakan Jelan Terus Indonesia di Istana Bogor (sumber: Zulfikar Akbar)
Peluncuran Gerakan Jelan Terus Indonesia di Istana Bogor (sumber: Zulfikar Akbar)
Selain itu, perusahaan negara / BUMN maupun perusahaan swasta wajib menyelenggarakan lebih banyak program Fun Walk dibandingkan Fun Run  atau Lomba Lari yang sekarang makin komersial dan mahal karena adanya hadiah bagi pemenang lomba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun