Mohon tunggu...
suti astia ningsi
suti astia ningsi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nyanyi ,masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak ADHD

25 September 2025   17:20 Diperbarui: 25 September 2025   16:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan saraf kompleks yang memengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan mengendalikan diri. Gejala ADHD bervariasi dan seringkali sulit dikenali, dengan diagnosis umumnya terjadi pada usia sekitar 7 tahun.

Gejala ADHD pada Anak

Berikut adalah beberapa gejala umum ADHD pada anak:

1. Kurang fokus Anak sulit memperhatikan detail dan sering membuat kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah. Mereka juga kesulitan mempertahankan fokus pada tugas atau bermain dan tampak tidak mendengarkan saat diajak bicara.

2. Hiperaktif Anak sering gelisah, sulit duduk diam, dan terus-menerus bergerak. Mereka mungkin berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai dan kesulitan bermain dengan tenang.

3. Impulsif Anak seringkali kesulitan menunggu giliran, menjawab pertanyaan sebelum selesai diajukan, dan menyela pembicaraan atau aktivitas orang lain.

Penyebab dan Faktor Risiko ADHD

Penyebab pasti ADHD belum diketahui, tetapi faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena ADHD :

- Genetika: Memiliki anggota keluarga dengan ADHD atau kondisi kesehatan mental lainnya

- Lingkungan: Paparan racun lingkungan seperti timbal

- Kehamilan: Penggunaan narkoba, alkohol, atau tembakau selama kehamilan, serta kelahiran prematur 

Penanganan ADHD pada Anak

Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, penanganan yang tepat dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup anak :

- Terapi Perilaku: Melibatkan pengajaran keterampilan kepada anak untuk mengelola perilaku mereka, serta memberikan dukungan kepada orang tua dalam menerapkan strategi yang efektif.

- Obat-obatan: Stimulan dan non-stimulan dapat membantu meningkatkan fokus dan mengurangi hiperaktivitas dan impulsivitas.

- Dukungan Orang Tua: Memberikan instruksi yang jelas, menciptakan rutinitas, dan memberikan pujian atas perilaku positif dapat membantu anak mengelola ADHD di rumah.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog jika Anda mencurigai anak Anda memiliki ADHD. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam membantu anak mencapai kesuksesan di sekolah dan dalam ehidupan sosial mereka.

Faktor-faktor Penyebab ADHD

1. Genetika dan Keturunan: ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga. Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang menderita ADHD, maka risiko anak terkena ADHD meningkat .

2. Kelainan Anatomi Otak: Studi pemindaian otak menunjukkan bahwa area otak tertentu mungkin lebih kecil atau lebih besar pada orang dengan ADHD. Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, seperti dopamin, juga dapat menjadi faktor penyebab .

3. Masalah Selama Kehamilan: Paparan zat berbahaya selama kehamilan, seperti alkohol, nikotin dari rokok, atau obat-obatan terlarang, dapat meningkatkan risiko ADHD pada anak. Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah juga terkait dengan peningkatan risiko ini .

4. Faktor Lingkungan: Paparan racun lingkungan seperti timbal dan polychlorinated biphenyls (PCBs) dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku anak, yang berpotensi menyebabkan ADHD .

5. Penyakit dan Cedera Tertentu: Penyakit seperti meningitis atau ensefalitis, serta cedera otak traumatis, dapat menyebabkan gangguan belajar dan perhatian yang dapat memanifestasikan gejala ADHD

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun