Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Penggerak Literasi

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gelar Workshop Menulis, Komed DIY Gandeng Guru MTsN 3 Bantul

1 Maret 2022   13:16 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:24 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka membekali guru-guru yang ada di wilayah kerja Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) DIY dengan ilmu yang bermanfaat serta mendorong/memotivasi para guru untuk berkarya/ membuat karya tulis berupa buku sebagai bekal untuk pengajuan PAK, dilaksanakan Workshop Menulis Buku  dengan menghadirkan narasumber Guru MTsN 3 Bantul, Drs. Sutanto dan Pembina Komed Giyoto, M.Pd.

Workshop dilaksanakan di University Hotel (Hotel UIN) Yogyakarta, Sabtu (26/2/2022) diikuti 26 peserta dari DIY dan Jawa Tengah.

            

Dokpri
Dokpri
Ketua Panitia Anik Wantari, S.Pd didampingi Ketua Komed Korwil DIY Suyanto, S.Pd menjelaskan bahwa workshop 32 jam pelajaran berlangsung secara luring dan daring. Untuk pembukaan dan materi pertama dilakukan  secara luring sedangkan sisanya dilakukan secara daring melalui zoommeeting dan pemberian tugas mandiri.

Menurut Pendidik di SDN Sinduadi 2 Mlati Sleman, dipilihnya Sutanto sebagai narasumber karena yang bersangkutan adalah insan yang sudah berpengalaman dan terbukti mumpuni dalam hal penulisan. Sedangkan Giyoto dipilih karena memberdayakan anggota dan pengurus Komed.

"Komed sepakat memilih Sutanto sebagai narasumber karena pengalaman dalam menulis buku dan telah dinobatkan sebagai penulis dan penggerak literasi oleh Kemenag RI. Sedangkan Giyoto merupakan Pembina Komed," terang Anik.

Dalam workshop tersebut Sutanto memberikan Tips & Trik Menulis Buku, sedangkan Goyoto mengupas Sistematika Buku ber-ISBN dan Penerbitan dipandu Kepala SD Cimpon Purwanti Setyawati, S.Pd.

          

Dokpri
Dokpri
Menurut Sutanto ada beberapa alasan orang menulis, ada yang karena terinspirasi orang lain, beban tugas yang diberikan dan murni keinginan diri. Seperti dirinya yang suka menulis karena terinspirasi kakak kandungnya Sumartono (almarhum).

"Saya suka menulis karena terinpirasi kakak saya. Dia dipanggil Allah SWT pada usia 19 tahun. Dalam usia yang masih sangat muda, kakak sudah membuat hampir 200 puisi dan sebuah novel. Karena waktu itu belum ada Komputer, jadi masih menggunakan tik manual. Saya belajar dan terus belajar, akhirnya bisa menerbitkan buku termasuk puisi dan novel kakak," jelasnya.

Selanjutnya dikupas tentang manfaat menulis meliputi: sebagai media pengembangan, menambah relasi, akan mendapat apresiasi dan sebagai sarana dokumentasi. Sedangkan sumber tulisan bisa dari lingkungan, fantasi, fakta dan fenomena.

Beberapa jenis karya yang bisa dibuat buku bisa puisi, cerita, pantun, true story. Dalam membuat puisi harus memikirkan sasaran pembaca, artinya penulis mesti jeli apakah akan memilih puisi anak, puisi tema alam, religi, pendidikan, motivasi, dll.

Sedangkan dalam membuat pantun mesti memperhatikan kaidah tentang jumlah suku kata per baris, akhiran minimal dua huruf yang sama di setiap akhir baris. Kemudian pilih tema dan kata yang tepat. Cerita yang dibuat bisa berupa cerita anak, fabel, cerpen maupun novel. Hal yang mesti dilakukan adalah membuat alur cerita, tokoh yang terlibat dan konflik. Untuk membuat truestory, penulis mesti menyiapkan catatan peristiwa secara runtut, mencari sumberdata dan lengkapi dengan foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun