Tulisan ini terlalu prematur kumuat tanpa cross check mendalam. Kematian kawan lama, Eddy Hartawan yang begitu mendadak di RS Omni membuatku ingin menulis lebih cepat dari yang termuat di media massa manapun. Setelah sebelumnya membela kasus Manohara dengan "membentengi" perempuan yang dikawini paksa oleh "juragan" Malaysia, maka berbagai aksi menentang Malaysia dilakukan oleh Eddy Hartawan. Apalagi selaku Ketua Umum LSM Laskar Merah Putih merupakan paling fenomenal dalam melawan sikap Malaysia yang dinilai kurang berbudaya dalam bertetangga dengan Indonesia. Begini alasanku menulis cepat tentang berpulangnya sang sahabat : Pada Senin (4/10) sebuah informasi yang belum kucek ulang mengabarkan bahwa kematian Eddy (3/10) termasuk janggal. Karena, sebelum dibawa ke RS Omni Internasional ia hanya menderita sakit perut. Mengapa hanya bilangan jam saja ia meninggal? Karena kecurigaan pihak keluarga soal kematian yang cukup misterius ini, maka saat ini RS Cipto tengah membuat visum soal kematian sahabat baik yang dikenal idealis dalam memperjuangkan nasionalisme ini. Dan semoga simpang siur soal kematian tersebut tidak ada hubungannya dengan kepemilikan RS Omni yang dikabarkan sebagian sahamnya adalah milik Malaysia. Semoga saja: Selamat jalan, sahabatku....
