Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalur Isalamisasi Palembang Abad Ke-15; Peran Strategis Dinasti Ming dan Komunitas Tionghoa Muslim

25 Juli 2025   08:02 Diperbarui: 31 Juli 2025   16:20 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kedatangan Laksamana Cheng Ho di Bandar Palembang // Sumber; Sutanadil Institute

Jalur Islamisasi Palembang Abad ke-15: Peran Strategis Dinasti Ming dan Komunitas Tionghoa-Muslim

Oleh : HG Sutan Adil

Sebagian besar narasi sejarah Islamisasi di Nusantara terlalu sering memusatkan sumber penyebaran islam hanya dari arah Gujarat, Hadramaut, dan Jawa. Padahal, sejarah menyimpan catatan penting tentang arus Islam yang datang dari utara,  dari negeri Tiongkok, dari Dinasti Ming, dari pelabuhan Nanjing menuju selat Malaka, hingga singgah di Palembang.

Sejak berdirinya pada tahun 1368 oleh Kaisar Zhu Yuanzhang (Hongwu Emperor), Dinasti Ming telah menjadi ruang tempat Islam tumbuh dan berkembang di jantung Tiongkok. Islam bukan agama asing dalam istana Ming. Justru sebaliknya: Islam menjadi kekuatan budaya dan intelektual, hadir dalam bentuk pejabat Muslim, astronom, juru bahasa, dan diplomat.

Orang Tionghoa telah mengenal Islam sejak masa-masa paling awal dari perkembangan agama ini, yakni abad ke-7 M. Berdasarkan catatan kuno dari Dinasti Tang, Islam pertama kali masuk ke Tiongkok pada masa tahun kedua kekuasaan Gaozhong (651 M). Dikatakan ada rombongan Muslim dari Arab yang berjumlah 15 orang dipimpin oleh seorang yang bernama Sa’ad Bin Abi Waqqash menghadap sang kaisar sambil menyerahkan sejumlah cindramata.

Masuknya Islam ke Tiongkok pada masa-masa awal abad hijriah itu bisa dimaklumi mengingat antara Arab dan Tiongkok telah terjalin hubungan perniagaan sudah sangat lama melalui apa yang disebut dengan “Silk Road” (Jalur Sutra), baik melaui jalur darat maupun jalur laut atau maritim.

Mengenai hubungan ini dapat dikaitkan juga dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang sangat populer “Uthlubul ‘ilma walau bi al-shin” yang artinya “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.(Meski derajat hadis ini dianggap lemah (dha’if) oleh sebagian ulama, namun semangatnya mencerminkan hubungan peradaban awal antara dunia Islam dan Tiongkok.)    

Hadis ini tentu dimaksud bahwa Tiongkok merupakan pusat peradaban yang sangat maju pada waktu itu dan memang masa kehidupan Nabi Muhammad SAW ini bersamaan dengan masa kekaisaran Tai Tsung (626-649) di masa Dinasti Tang (618 – 907) yang sangat peduli dengan karya sastra, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan lain.

Islam di Tiongkok makin berkembang pesat sejak pemerintahan Dinasti Yuan (1279-1368) yang didirikan oleh bangsa Mongol, dinasti ini memerintah seluruh Tiongkok. Menjadi masa kegemilangan Islam dimasa Dinasti Ming (1368-1644) yang dikenal dengan pembangunan Tembok Besar Tiongkok yang diperluas dan diperkuat selanjutnya oleh dinasti terkhir Tiongkok, yaitu Dinasti Qing (1644-1911).

Cheng Ho dan Titik Singgah Palembang (1405–1433)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun