Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keraton Kuto Gawang; Rekonstruksi Kota Benteng Maritim Kerajaan Palembang Abad Ke-17

13 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 13 Juli 2025   14:22 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi 3 Benteng saat terjadi Penyerangan VOC ke Palembang // SUmber; Johan Van der Laen

4. Sistem Pertahanan Maritim dan Sungai

4.1 Bastion dan Persenjataan

Tiga baluarti/bastion dibangun di sisi Sungai Musi, satu di antaranya menggunakan batu bata dan dua lainnya dari kayu. Bastion ini dilengkapi dengan: Meriam-meriam besar dan lelo, Sistem pertahanan sungai yang ditopang oleh benteng tanah.

4.2 Benteng Pendukung dan Cerucup

Sistem pertahanan dilengkapi dengan tiga benteng eksternal dan Cerucup dari kayu unglen terbentang dari Pulau Kemaro ke Plaju, dilengkapi dengan rantai penghalang sungai, mirip sistem pertahanan pelabuhan Portugis dan Ottoman. Benteng tersebut adalah; Benteng Menapoura di Pulau Kemaro, Benteng Mathapoura (Martapura) di hilir Bagus Kuning, Benteng Bamagangan (Tambak Bayo)  di muara sungai komering, laju (terbesar).

Lokasi 3 Benteng saat terjadi Penyerangan VOC ke Palembang // SUmber; Johan Van der Laen
Lokasi 3 Benteng saat terjadi Penyerangan VOC ke Palembang // SUmber; Johan Van der Laen

The 10th they were advanced betwixt the ifle of Cambira and the oppofite fhore, within fight of the city of the ciry. Palimbang, where they difcovered three of the enemies forts; the firft called Bamagangan, fituate on the weftern point of the river of the ifle of Cambara, the other two upon its eaft point, oppofite to the other, they were called Mathapoura and Menaроиra.(Johan Nieuhoff, p.186)

5. Posisi Strategis dan Loji Asing

Wilayah di seberang selatan Kuto Gawang dikhususkan sebagai kawasan dagang dan pemukiman asing. Loji-loji dan permukiman apung/darat diisi oleh pedagang: Arab, Cina, Portugis, Belanda dan Inggris, serta komunitas internasional lainnya.

6. Transformasi Lokasi dan Memori Kolektif

Saat ini, lokasi bekas Keraton Kuto Gawang berada dalam kawasan PT Pusri Palembang. Meski sisa fisik keraton telah hilang, nama "Palembang Lama" masih menjadi penanda kultural dan identitas  masyarakat sekitar. Tradisi lisan masih menyebut area ini sebagai asal mula kota Palembang modern.

Lokasi Keraton Kuto Gawang yg sudah berganti menjadi PT Pusri Palembang // Sumber; Travelingyuk
Lokasi Keraton Kuto Gawang yg sudah berganti menjadi PT Pusri Palembang // Sumber; Travelingyuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun