Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik. Telah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keraton Kuto Gawang; Rekonstruksi Kota Benteng Maritim Kerajaan Palembang Abad Ke-17

13 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 13 Juli 2025   14:22 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Johan Nieuhof yang menjadi sumber primer penulisan sejarah Keraton Kuto Gawang // Sumber; Sutanadil Institute

"Kuto Gawang bukan hanya keraton, tapi benteng strategis yang berdiri di tengah simpul perairan. Lokasi itu dipilih karena pertahanan alami sungai-sungai kecil dan kanal. Kuto ini dikelilingi air dan jalur perdagangan."(Djohan Hanafiah,1987)

3. Rekonstruksi Arsitektur dan Tata Kota

3.1 Dimensi dan Struktur

Keraton Kuto Gawang berbentuk persegi panjang 700 depa (1100 m) dan dikelilingi oleh dinding dari balok kayu unglen atau kayu besi berukuran 30x30 cm setinggi 7,25 meter. Dinding ini diperkuat oleh tembok tanah bagian dalam tempat meriam-meriam pertahanan diletakkan.

Ilustrasi Lukisan Keraton Kuto Gawang Th 1659 // Sumber; Johan Nieuhoff
Ilustrasi Lukisan Keraton Kuto Gawang Th 1659 // Sumber; Johan Nieuhoff

3.2 Letak Geografis dan Lingkungan Alami

Kuto Gawang dibangun di antara tiga sungai penting: Sungai Rengas (di tengah), Sungai Tali Gawe (timur), Sungai Buah (barat).

"Nama-nama seperti Sungai Rengas, Tali Gawo, Sungai Buah itu bukan sembarang nama. Itu semua bagian dari sistem geostrategi kota air yang dulu dirancang di masa kerajaan." (Djohan Hanafiah,1987)

Ilustrasi Keraton Kuto Gawan yang dikelilingi oleh anak sungai dan 3 Benteng di sisi hilirnya // Sumber; Johan Van der Laen
Ilustrasi Keraton Kuto Gawan yang dikelilingi oleh anak sungai dan 3 Benteng di sisi hilirnya // Sumber; Johan Van der Laen

 Ketiganya memisahkan benteng dari daratan sekitarnya dan memberi keuntungan alami dari segi pertahanan.

"Kuto Gawang bukan hanya keraton, tapi benteng strategis yang berdiri di tengah simpul perairan. Lokasi itu dipilih karena pertahanan alami sungai-sungai kecil dan kanal. Kuto ini dikelilingi air dan jalur perdagangan."(Djohan Hanafiah, 1987)

3.3 Fungsi Internal

Di dalam keraton terdapat: Istana Pageran sebagai pusat pemerintahan, Masjid Agung sebagai pusat keagamaan dan pembinaan umat, Kompleks pemukiman bangsawan dan elite lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun