Mohon tunggu...
A.S.Su.santi
A.S.Su.santi Mohon Tunggu... Freelancer - I hear I see

Perempuan yang gemar berkelana dalam imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kita Perlu Bicara

10 November 2020   05:54 Diperbarui: 10 November 2020   07:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya kita perlu bicara. Menuntaskan sesuatu yang terasa gamang. Diabaikan itu SAKIT: rasanya seperti memeras jeruk hingga bulir terakhir. Bukankah ketika kita memilih  berarti kita sudah menyiapkan diri untuk menerima segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi. Aku mencoba untuk mengikuti alurmu. Hingga sesak mengalahkan segalanya. Sendi serasa tertanggal hingga nyaris melumpuhkan semua aktivitasku. Beberapa malam ini Aku mencoba merenung mengingat-ingat khilaf apa yang mungkin kuperbuat. Tapi hasilnya nihil. Pekaku seolah tak menjalankan fungsinya dengan baik. Tak ketemukan meskipun sudah berusaha keras mencoba mengingat. Atau ada sesuatu yang tanpa sadar terlewatkn olehku? Dirimu yang tiba-tiba mengambil jarak ribuan mili, membuatmu seolah mustahil terjangkau. Memunculkan sekelebat tanya. Adakah kebenaran yang ditutupi? Adakah masalah berat yang mungkin kamu hadapi yang enggan kamu bagi? Sibukkah dirimu dengan deadlineMu sehingga sekadar mengirim chat "saya lagi sibuk" tak bisa kamu luangkan? Tidak sadarkah bahwa ada yang khawatir menunggu kabar yang sudah sangat lega hanya dengan balasan "iya" atau "tidak" saja sudah bisa terpahami dengan baik. Tadinya aku berpikir bahwa aku cukup memahamimu dan sangat berusaha mendukungmu. Tapi mungkin aku salah. Bisa jadi selama ini hanya sebuah permainan. Tolong katakan jika benar adanya!!! Dua hari ini merupakan hari yang berat buatku. Titik dimana semua terasa hambar mengambang. Mencoba memasang topeng ceria dihadapan orang-orang tanpa tahu betapa porak-porandanya dalam palung hati. Berusaha mempertahankan separuh warasku ditengah tikaman rasa yang menghujam perih. Tapi tenang saja biarlah itu menjadi urasanku dan hatiku. Aku akan mencoba menjadi orang yang kooperatif. Sebab pun aku tahu "kehendak dan hati" tak bisa dipaksakan. Sebab hatimu adalah milikmu. Kaulah yang kuasa atasnya.  Saya hanya butuh penjelasan bukan terus-menerus dihindari. Aku bukan Cenayang yang tahu tanpa diberitahu. Diam takkan menyelesaikan apapun. "JUST TELL ME!!!"  jika sudah punya waktu luang supaya semua jelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun