QS At-Thin ayat 4: "Sesungguhnya kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Maksudnya ialah manusia diciptakan secara fisik tegak lurus perawakannya, serasi anggota tubuhnya, indah struktur tubuhnya, makan dengan tangan, dan dapat membedakan (baik dan buruknya segala sesuatu) dengan ilmu, pikiran, dan ucapannya. Demikianlah Allah menciptakan manusia dengan bentuk terbaik sebagaimana dikatakan mayoritas mufasir.
Lalu, apakah selama ini telah kita pahami dan sadari bahwa kita (manusia) diciptakan sedemikian luar biasa? Tentu ini bukan untuk bangga hingga lupa diri, tapi untuk meneguhkan rasa syukur atas semua karunia-Nya. Sebelum anugerah hebat itu diambil kembali satu persatu hingga keadaan manusia menjadi sebaliknya, yaitu dibalik sampai titik terendah. (QS At-Thin ayat 5).
Wujud nyata rasa syukur itu adalah dengan menjaga tegaknya iman (tauhid), istiqomahnya amal kebajikan, sehingga menurunkan anugerah luar biasa yaitu mengalirnya pahala terus-menerus tanpa putus (QS At-Thin ayat 6).
Hikmah dan pelajaranÂ
Allah mencipatakan setiap manusia sebagai sebaik-baik ciptaan dan berbeda-beda, masing-masing diberi kelebihan, bakat, karakter, potensi, atau kemampuannya, agar dikembangkan untuk kepentingan umat, diri dan keluarga. Didalam anugrah tersebut tersimpan tujuan yang sama yaitu untuk mengkokohkan beriman, dan istiqomah beramal sholih.
Semoga bermanfaat.
Wallhua'lam bis-shawwab...
Keterangan:Â
Tulisan ini terinspirasi dari materi yang dipaparkan oleh ustadz Heidy Akhadi pada acara Free Seminar ESQ Edisi Ramadhan, dengan tema: Temukan, Kenali dan Manfaatkan Talenta Hebat dalam Diri untuk Sukses dan Bahagia, Ahad, 9 Maret 2025, jam 15.30-17.00 WIB.
Disampaikan ulang oleh PAK Shoes dalam acara Safari Ramadhan 1446 H, 13 Maret 2025, di Masjid Al-Haddad (Ponpes Muhibbuddiin) Dusun Tanjung RT 02 RW 02 Desa Tanjungsari.